REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Keluarga bintang pop Sinead O’Connor mengatakan ke publik untuk memberikan penghormatan terakhir kepada O'Connor saat iring-iringannya melewati tepi laut di kota 20 kilometer (13 mil) selatan Dublin. Penyanyi peraih penghargaan Grammy yang terkenal karena lagu "Nothing Compares 2 U" ditemukan tidak bernyawa di rumahnya di London bulan lalu. Dia meninggal pada usia 56 tahun.
"Sinead senang tinggal di Bray dan orang-orang di sana. Dengan prosesi ini, keluarganya ingin mengakui curahan cinta untuknya dari orang-orang (County) Wicklow dan sekitarnya sejak dia pergi pekan lalu,” kata keluarga dalam sebuah pernyataan, dikutip dari RFI, Selasa (8/8/2023).
Keluarga O'Connor menambahkan prosesi publik yang akan melewati bekas rumahnya di pinggir laut, akan dilanjutkan dengan pemakaman pribadi. Para pelayat dapat berkumpul di pinggir laut Bray mulai pukul 10.30 waktu setempat.
Kematian O'Connor memicu gelombang simpati publik di seluruh dunia dan di Irlandia. Bahkan, itu menyoroti saat O’Connor mengkritik Gereja Katolik dan dia sempat difitnah oleh beberapa orang.
Di puncak bukit pantai yang menghadap ke Bray, tempat O'Connor tinggal selama 15 tahun, tanda navigasi Perang Dunia Kedua untuk pilot yang mengeja Irlandia dalam bahasa Irlandia "Eire” dihias singkat dengan hati dan “Sinead" sebagai penghormatan kepada penyanyi tersebut.
Beberapa selebritas, seperti Bob Geldof, Alison Moyet, Annie Lennox, dan Russell Crowe ikut menyampaikan belangsungkawa. Saat kematiannya, O'Connor sedang menyelesaikan album baru dan merencanakan tur dan film berdasarkan otobiografinya "Rememberings".
Pertemuan di Dublin, Belfast, dan tempat lain di Irlandia telah diadakan untuk mengenang penyanyi tersebut. Itu sering kali menampilkan membawakan lagu "Nothing Compares 2 U" secara spontan yang dirilisnya pada tahun 1990.
The Irish Times melaporkan pekan lalu bahwa autopsi telah dilakukan untuk menentukan penyebab kematian penyanyi itu. Namun, menurut polisi London tidak dianggap mencurigakan. Dalam sebuah pernyataan, panitera pengadilan koroner London mengatakan laporan post-mortem tidak akan tersedia untuk beberapa pekan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika