REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mikroplastik dinilai menjadi ancaman tersembunyi dalam rantai makanan manusia. Partikel plastik berukuran sangat kecil ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui makanan akibat kontaminasi dari lingkungan, proses pertanian, hingga pengemasan.
Meski tingkat mikroplastik dalam makanan belum terbukti membahayakan kesehatan, banyak ahli menyarankan untuk tetap waspada dan mengurangi paparan senyawa ini. Dilansir laman CNET, Selasa (14/10/2025), berikut tujuh jenis makanan yang banyak mengandung mikroplastik:
1. Seafood
Makanan laut merupakan salah satu sumber utama mikroplastik dalam makanan. Plastik sekali pakai yang terbuang ke lingkungan akan terurai dan mencemari laut, kemudian dikonsumsi oleh hewan laut.
Studi dari Portland State University menemukan bahwa dari 182 sampel seafood yang diuji, 180 di antaranya mengandung mikroplastik. Jenis seafood seperti kerang, tiram, dan ikan dasar laut diketahui lebih berisiko. Untuk mengurangi paparan mikroplastik, batasi konsumsi hewan laut penyaring dan pemakan dasar seperti kerang, tiram, lele, dan kod.
2. Kantong teh
Kantong teh yang terlihat sederhana ternyata dapat menjadi sumber mikroplastik. Bahan seperti polipropilena banyak digunakan dalam pembuatan kantong teh, termasuk yang terlihat seperti kertas.
Penelitian dari Autonomous University of Barcelona menunjukkan bahwa kantong teh berbahan polipropilena bisa melepaskan miliaran partikel plastik ke dalam air panas. Untuk mengurangi paparan, gunakan teh daun lepas dengan penyeduh berbahan stainless steel.
3. Beras
Beras juga ditemukan mengandung mikroplastik. Peneliti dari University of Queensland melaporkan setengah cangkir beras bisa mengandung 3-4 miligram mikroplastik. Jumlah ini bisa meningkat empat kali lipat pada produk beras instan.
Guna mencegah paparan mikroplastik, cuci beras menggunakan air bersih dan mengalir sebelum dimasak. Penelitian menunjukkan pencucian dapat mengurangi kandungan plastik hingga 40 persen.
4. Garam dan gula
Garam menjadi salah satu produk yang paling sering terkontaminasi mikroplastik. Penelitian yang mengamati 39 merek garam dari berbagai negara menemukan bahwa 90 persen di antaranya mengandung mikroplastik. Kandungan ini kemungkinan berasal dari pencemaran lingkungan dan proses pengemasan. Gula pun ditemukan mengandung partikel plastik akibat proses industri dan paparan lingkungan.