Selasa 14 Oct 2025 15:38 WIB

Manfaat Liburan Bagi Kesehatan Mental, Cegah Depresi Hingga Redakan Stres

Orang yang rutin liburan merasa 7 persen lebih bahagia dibanding yang jarang liburan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Warga menghabiskan waktu liburan (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Warga menghabiskan waktu liburan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Swedia belum lama ini meluncurkan kampanye unik bertajuk "The Swedish Prescription", yang memungkinkan para dokter meresepkan perjalanan ke Swedia sebagai bagian dari terapi penyembuhan mental. Kampanye ini tak sekadar gimmick promosi wisata, namun didasarkan pada penelitian ilmiah mengenai manfaat alam terhadap kesejahteraan psikologis.

Lantas, bagaimana liburan bisa membantu kondisi psikologis seseorang? Berikut manfaat traveling bagi kesehatan mental menurut berbagai studi, seperti dilansir laman Everyday Health, Selasa (14/10/2025):

Baca Juga

1. Cegah depresi

Penelitian yang dipublikasikan di Wisconsin Medical Journal menemukan bahwa perempuan yang lebih sering mengambil cuti liburan melaporkan tingkat stres dan depresi yang lebih rendah. Hal ini juga diperkuat oleh studi terhadap 3.380 pekerja berusia 45-52 tahun. Penambahan 10 hari cuti berbayar menurunkan risiko depresi sebesar 29 persen pada perempuan Amerika.

"Traveling dapat membantu keluar dari rutinitas yang monoton. Liburan juga menjadi cara menumbuhkan rasa empati, baik terhadap sesama maupun diri sendiri," kata psikiater asal Texas, Heidi McBain.

2. Jadi lebih bahagia

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Tourism Analysis menunjukkan orang yang rutin liburan merasa 7 persen lebih bahagia dibandingkan mereka yang jarang liburan. Penelitian lain yang dipublikasikan di Nature Neuroscience pada Mei 2020 juga mendukung temuan ini. Para peneliti melacak lokasi 132 orang dewasa selama beberapa bulan dan menemukan bahwa mereka yang mengunjungi berbagai tempat melaporkan lebih banyak emosi positif.

3. Tingkatkan kreativitas

Merasa sulit mencari ide? Traveling bisa menjadi solusi. Pakar ilmu sosial dari Columbia University, Adam Galinsky, menemukan bahwa liburan ke tempat baru dapat meningkatkan kreativitas. Dalam penelitiannya, Galinsky dan tim menemukan bahwa pengalaman berlibur di luar negeri mendorong proses pembelajaran multikultural yang membantu individu berpikir fleksibel, meningkatkan kesadaran lingkungan sekitar, serta mengurangi kebuntuan berpikir.

4. Hubungan makin harmonis

Liburan bersama pasangan atau keluarga dapat memperkuat ikatan emosional. Penelitian menunjukkan bahwa pasangan yang sering berlibur bersama melaporkan tingkat kepuasan hubungan yang lebih tinggi dan komunikasi yang lebih baik.

5. Meredakan stres

Stres jangka panjang atau kronis dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik. Untungnya, liburan bisa membantu meredakan stres.

Sebuah studi terhadap 40 manajer di Jerman, yang dipublikasikan dalam International Journal of Environmental Research and Public Health, menemukan bahwa liburan empat hari di hotel wellness memberikan efek langsung terhadap peningkatan kesejahteraan dan pengurangan stres.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement