REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat naik turun tangga, apakah Anda merasakan nyeri pada lutut? Atau misalnya ketika berlari, apakah lutut Anda terasa sakit? Jika ya, mungkin Anda mengalami cedera lutut.
Konsultan panggul dan lutut Eka Hospital BSD, dr Ricky Edwin P. Hutapea, SpOT (K) Hip and Knee mengatakan ada banyak jenis cedera lutut yang bisa saja menyerang Anda. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya yakni:
1. Runner’s knee
Runner’s knee merupakan cedera yang terjadi akibat patella (tempurung lutut) keluar dan menjadi tidak sejajar setelah berlari, menyebabkan tulang rawan di bawahnya menjadi teriritasi. "Cedera ini bisa terjadi akibat gerakan berulang-ulang atau bisa karena posisi berlari yang kurang tepat," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (15/8/2023).
2. Peradangan jaringan
Peradangan jaringan merupakan radang yang terjadi pada jaringan lutut baik di tulang, sendi, ligamen, dan tulang rawan lutut. Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan Anda untuk bisa terkena peradangan, seperti usia lanjut, obesitas, hingga terlalu sering melakukan aktivitas berat.
3. Iliotibial band syndrome (ITBS)
Iliotibial band syndrome atau ITBS merupakan cedera yang terjadi akibat penggunaan jaringan ikat paha bagian luar dan lutut yang disebut jaringan ikat iliotibial, secara berlebihan. Kondisi ini dapat menyebabkan lutut bagian luar terasa nyeri seperti rasa terbakar.
4. Patellar tendonitis
Patellar tendonitis atau yang dikenal sebagai jumper’s knee merupakan cedera pada tendon yang menghubungkan tempurung lutut (patella) ke tulang kering Anda. Cedera ini biasanya terjadi pada orang yang sering melakukan olahraga yang mengharuskan mereka sering melompat seperti basket, namun tidak menutup bahwa cedera ini juga bisa terjadi pada saat lari.
Cedera dari lari biasanya dapat ditangani dengan metode RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation), yaitu mengistirahatkan kaki selama beberapa waktu dan melakukan perawatan rumah yaitu mengompres lutut dengan benda dingin dan meminum obat pereda nyeri. Namun jika gejala yang timbul sudah terlalu parah atau tak kunjung hilang setelah ditangani, segera periksakan diri Anda dengan dokter.