Kamis 22 Jun 2023 13:31 WIB

Ini Pemicu 75 Persen Orang Asia Tenggara tidak Bisa Tidur Nyenyak

Kasus kesulitan tidur paling banyak ditemukan di Filipina.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Natalia Endah Hapsari
Sebanyak 15 persen orang Indonesia mengeluhkan masalah tidur setiap hari.
Foto: Republika/Wihdan
Sebanyak 15 persen orang Indonesia mengeluhkan masalah tidur setiap hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Tiga dari empat orang di Asia Tenggara melaporkan bahwa mereka mengalami masalah tidur di malam hari. Tak hanya itu, sebagian besar orang Asia Tenggara memiliki durasi tidur di bawah tujuh jam per malam.

Data ini diungkapkan oleh perusahaan riset Milieu Insight setelah melakukan survei pada orang-orang di berbagai negara Asia Tenggara. Para responden yang terlibat menggunakan sleep tracker selama survei berlangsung.

Baca Juga

Dari survei ini, Milieu Insight menemukan bahwa 75 persen orang Asia Tenggara mengalami masalah tidur di malam hari. Sekitar 46 persen orang Asia Tenggara mengalami masalah tidur setidaknya beberapa kali setiap pekan. Kasus kesulitan tidur paling banyak ditemukan di Filipina dengan persentase mencapai 56 persen.

Tak hanya itu, sekitar 59 persen orang Asia Tenggara memiliki durasi tidur kurang dari tujuh jam per malam. Sedangkan rasa kantuk berlebih di siang hari paling banyak dialami oleh orang Thailand dengan persentase mencapai 46 persen.

Seperti dilansir Mashable pada Kamis (22/6/2023), sekitar 49 persen masalah tidur yang dialami oleh orang-orang Asia Tenggara adalah kesulitan untuk tidur atau insomnia. Sedangkan sebanyak 39 persen lainnya adalah sering terbangun di malam hari. Sekitar 38 persen orang Asia Tenggara mengalami masalah siklus tidur dan bangun yang tak menentu.

Di antara semua negara Asia Tenggara, masalah tidur paling banyak dikeluhkan oleh orang Vietnam dan Filipina. Sekitar 80 persen orang Vietnam dan 79 persen orang Filipina bergelut dengan masalah tidur.

Bagaimana dengan Indonesia?

Berdasarkan survei ini, sebanyak 15 persen orang Indonesia mengeluhkan masalah tidur setiap hari. Selain itu, 29 persen lainnya mengalami tidur selama beberapa kali dalam sepekan. Sekitar 24 persen orang Indonesia mengalami masalah tidur selama beberapa kali dalam sebulan.

Hanya 12 persen orang Indonesia yang merasa tak mengalami masalah tidur. Sedangkan sisanya, yaitu 21 persen tidak begitu yakin apakah mereka mengalami masalah tidur atau tidak.

Di Indonesia, jenis masalah tidur yang paling sering ditemukan adalah kesulitan untuk tidur (43 persen) dan siklus tidur-bangun yang tak menentu (43 persen). Di urutan berikutnya ada masalah sering terbangun di malam hari (36 persen) dan rasa kantuk berlebih di siang hari (30 persen).

Beberapa masalah tidur lain yang dikeluhkan orang Indonesia adalah banyak bergerak selama tidur (5 persen) dan apnea tidur (5 persen). Apnea tidur merupakan gangguan tidur yang ditandai dengan henti napas berulang ketika tidur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement