REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mata berkantung dan kurang energi bukan satu-satunya konsekuensi dari kurangnya waktu tidur yang berkualitas. Tidur yang cukup dan teratur adalah fondasi penting bagi kesehatan fisik dan mental yang optimal, mendukung pemulihan tubuh, menjaga kekebalan tubuh, dan meningkatkan fungsi kognitif.
Sebaliknya, kurang tidur dapat berdampak negatif pada kemampuan fokus, daya ingat, regulasi emosi, dan bahkan meningkatkan risiko penyakit jantung serta penambahan berat badan. Oleh karena itu, mempertahankan jadwal tidur yang konsisten dapat secara signifikan meningkatkan hasil kesehatan, suasana hati, dan produktivitas.
Tidur sering dianggap sebagai landasan kesehatan yang baik, memainkan peran penting dalam kesejahteraan fisik dan mental. Istirahat yang berkualitas membantu tubuh pulih, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan meningkatkan fungsi kognitif, membuat Anda merasa segar dan siap untuk beraktivitas.
Dampak kurang tidur pada konsentrasi dan memori
Satu malam tidur yang buruk sudah cukup untuk mengganggu efisiensi Anda. Bahkan, satu malam kurang tidur dapat sementara waktu merusak kemampuan pengambilan keputusan, konsentrasi, dan kemampuan untuk tetap fokus.
Selain itu, jauh lebih sulit untuk mempelajari hal baru atau antusias dengan pekerjaan jika Anda terus-menerus melawan rasa kantuk yang berat. Tidur juga memegang peranan vital dalam membantu kita mengingat berbagai hal. Ketika tidak cukup tidur, kita cenderung lebih mudah melupakan sesuatu, terutama ingatan tentang peristiwa dan pengalaman, yang juga dikenal sebagai memori episodik.
Sebuah studi membandingkan memori setelah tidur semalaman penuh, setelah terjaga sepanjang hari, dan setelah begadang semalaman tanpa tidur. Hasilnya menunjukkan bahwa orang lebih banyak melupakan detail setelah seharian tanpa tidur, dan bahkan lebih parah setelah deprivasi tidur semalaman.
Menariknya, kurang tidur semalaman tidak hanya mempersulit mengingat informasi individual tetapi juga mengganggu koneksi antar bagian informasi tersebut, membuat ingatan terasa lebih terfragmentasi. Ini menunjukkan bahwa kurang tidur dapat mengubah cara kita melupakan, bukan hanya berapa banyak yang kita lupakan.