REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pramugari telah menghadapi berbagai situasi dan jenis penumpang di pesawat. Mereka terlatih mengembangkan beberapa praktik terbaik untuk membantu membuat pengalaman terbang menjadi menyenangkan bagi semua penumpang.
Akan tetapi, tetap saja ada hal-hal yang diharapkan pramugari tidak dilakukan penumpang di pesawat. Pramugari Sara Nelson yang menjabat sebagai presiden internasional di Association of Flight Attendants membagikan lima di antaranya, dikutip dari laman Today, Senin (29/5/2023):
1. Jangan berharap pramugari bisa membaca pikiran
Pramugari tidak bisa membaca pikiran penumpang. Karena itu, ketika pramugari berjalan menyusuri lorong untuk menanyakan pesanan minuman, Nelson menganjurkan untuk membuat pesanan dengan sespesifik mungkin.
Jika ingin kopi, pastikan menyebutkan secara jelas, seperti "kopi hitam, dengan krim dan gula". Hal itu akan sangat memudahkan. Nelson juga berharap penumpang mematikan earphone saat memesan agar alur pelayanan pramugari tidak tersendat. Selain itu, dianjurkan bersikap baik dan ramah kepada kru kabin.
2. Jangan anggap pesawat seperti rumah sendiri
Nelson mendapati ada saja penumpang yang melepas alas kaki selama penerbangan, seolah menganggap pesawat seperti di rumah sendiri. Menurut Nelson, kebiasaan itu dapat menimbulkan masalah, seperti konflik dengan penumpang lain karena aroma tak sedap.
Melepaskan alas kaki juga dapat membahayakan diri sendiri. Sama sekali tidak disarankan duduk di pesawat sambil melepaskan sandal atau sepatu, apalagi jika berjalan-jalan di lorong pesawat dengan sengaja tidak memakai alas kaki.
3. Jangan memonopoli sandaran tangan
Orang yang duduk di kursi tengah sebenarnya lebih berhak memakai sandaran tangan. Sebab, orang yang berada di jendela mendapatkan kelebihan pemandangan dan sandaran tangan dekat jendela, begitu pula orang yang duduk di lorong. Karena itu, jika tidak duduk di kursi tengah, jangan memonopoli sandaran tangan.
4. Jangan melepas sabuk pengaman
Sabuk pengaman bertujuan melindungi penumpang, sehingga harus terpasang setiap saat. Nelson mengatakan, pilot selalu berusaha memperingatkan penumpang ketika akan ada turbulensi, tapi kadang-kadang kondisi itu datang tanpa peringatan sama sekali.
Kasus penumpang yang terluka saat turbulensi bukan hal mustahil. Nelson menyebutkan, itu terjadi di salah satu penerbangan maskapai Hawaiian Airlines menuju Honolulu, di mana 36 orang terluka saat turbulensi, termasuk 11 orang yang mengalami luka serius.
5. Jangan bawa makanan berbau menyengat
Nelson meminta penumpang tidak membawa makanan berbau menyengat ke dalam pesawat, misalnya salad telur atau tuna. "Kita berada di lingkungan tertutup dengan udara yang disirkulasi ulang. Ini bukan tempat yang baik untuk membuatnya bau," kata Nelson.
Namun, jika penumpang memang membawa bekal makanan yang enak dan tak berbau menyengat, seperti kentang goreng, Nelson menyebutnya tidak masalah. Dengan bercanda, dia menyilakan untuk membawa cukup banyak supaya bisa dibagikan kepada awak kabin.