Ada beberapa studi lain yang juga menyoroti dampak dari kebiasaan melewatkan sarapan pada kesehatan. Sebuah studi berbeda dari Amerika Serikat, misalnya, menemukan bahwa melewatkan sarapan tak hanya berkaitan dengan obesitas, diabetes, atau tekanan darah tinggi, tetapi juga risiko strok dan tidak mendapatkan asupan vitamin dan mineral yang cukup.
"Sebuah studi menemukan bahwa 74 persen orang yang melewatkan sarapan tidak memenuhi dua per tiga rekomendasi asupan vitamin dan mineral harian, dibandingkan 41 persen orang yang biasa sarapan," ungkap British Heart Foundation (BHF).
Kebiasaan sarapan sebaiknya dibentuk dengan menyantap menu-menu yang menyehatkan. Beberapa di antaranya adalah bubur dengan kacang-kacangan, yoghurt, quinoa, telur rebus, dan roti panggang dengan alpukat.
Dalam keseharian, penting juga untuk membatasi asupan gula dan karbohidrat rafinasi. Penggunaan garam dan konsumsi makanan olahan juga perlu dijaga agar tidak berlebih.