Sabtu 18 Dec 2021 06:30 WIB

Risiko Serangan Jantung Meningkat dengan Melewatkan Sarapan

Kebiasaan melewatkan sarapan bisa berdampak buruk bagi kesehatan jantung.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Menu sarapan (Ilustrasi). Mereka yang sering melewatkan sarapan berisiko lebih besar untuk mengalami masalah jantung, termasuk serangan jantung.
Foto:

Ada beberapa studi lain yang juga menyoroti dampak dari kebiasaan melewatkan sarapan pada kesehatan. Sebuah studi berbeda dari Amerika Serikat, misalnya, menemukan bahwa melewatkan sarapan tak hanya berkaitan dengan obesitas, diabetes, atau tekanan darah tinggi, tetapi juga risiko strok dan tidak mendapatkan asupan vitamin dan mineral yang cukup.

"Sebuah studi menemukan bahwa 74 persen orang yang melewatkan sarapan tidak memenuhi dua per tiga rekomendasi asupan vitamin dan mineral harian, dibandingkan 41 persen orang yang biasa sarapan," ungkap British Heart Foundation (BHF).

Kebiasaan sarapan sebaiknya dibentuk dengan menyantap menu-menu yang menyehatkan. Beberapa di antaranya adalah bubur dengan kacang-kacangan, yoghurt, quinoa, telur rebus, dan roti panggang dengan alpukat.

Dalam keseharian, penting juga untuk membatasi asupan gula dan karbohidrat rafinasi. Penggunaan garam dan konsumsi makanan olahan juga perlu dijaga agar tidak berlebih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement