Jumat 14 Apr 2017 04:36 WIB

Tips Agar Anak tak Suka Marah-Marah

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Anak-anak. Ilustrasi
Foto: Theguardian
Anak-anak. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Marah pada dasarnya sifat dan sikap wajar yang bisa dialami siapapun, baik anak-anak maupun dewasa. Meski demikian, sifat dan sikap ini sebaiknya diredam terutama bagi anak-anak. Karena jika berkepanjangan bisa berakibat buruk pada perkembangan emosinya di masa depan.

Periset di Pusat Studi Pendidikan dan Kreativitas Anak Risdianto Hermawan mengungkapkan sejumlah tips yang bisa dilakukan orang tua agar anak tak gampang marah-marah. Hal pertama yang perlu dilakukan saat anak acap marah, Risdianto menyebutkan, orang tua harus memerhatikan masalah makanan dan kesehatan anak. Orang tua perlu memastikan apakah kemarahan yang timbul akibat kondisi lapar atau masalah kesehatan tubuh.

“Kedua, anak marah ditimbulkan oleh suatu sebab. Untuk masalah ini, mungkin anak sedang mempunyai permasalahan di sekolah atau lingkungan mainnya. Oleh karena itu itu, orang tua harus mencari tahu penyebabnya sehingga akan mudah mencari solusinya,” ujar Mahasiswa Pendidikan Islam Anak Usia Dini di IAIN Purwokerto ini, seperti dikutip laman Sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id, Jumat (14/4).

Orang tua juga perlu mendengarkan semua keluhan anak mengingat karakter mereka yang selalu ingin diperhatikan. Saat mendengar keluhan mereka, orang tua harus melakukannya dengan pendekatan kasih sayang. Tak lupa juga untuk memberikan nasihat pada anak di waktu yang sangat tepat.

 Selanjutnya, cobalah untuk peka pada anak karena mereka berada pada masa pertumbuhan yang  biasanya memiliki keingintahuan dan kemauan yang sangat tinggi. “Di samping itu, kemampuannya seringkali tidak sekuat keinginannya sehingga akan menimbulkan kecewa dan marah pada diri anak. Dari sini penting bagi orang tua untuk memahami perasaan anak,” kata dia.

Terakhir, orang tua patut mengenali kebiasaan dan kesukaan anak. Upaya ini juga mampu membantu orang tua untuk lebih lebih mudah menggali potensi yang dimiliki anak. Dengan demikian, dia melanjutkan, anak akan menyenangi kegiatanya kelak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement