REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbagai jenis durian meriahkan 'Fruit and Veggie Festival' yang digelar di Teras Berlian, Blok M Square, Jakarta. Tidak hanya buahnya, bibit-bibit durian lokal yang terbilang masih langka juga dihadirkan dalam festival yang diadakan mulai 26 Agustus hingga 4 September mendatang ini.

Salah satunya yang di jual di kios Tani Subur Makmur milik Joko Suwarno. Menurut sang adik, Suwardi, di kios milik kakaknya ini para pengunjung dapat menemukan berbagai varian bibit durian seperti durian merah, durian pelangi, dan durian bawor. “Semua bibit durian ini asli tanaman Indonesia,” kata Suwardi kepada Republika.co.id baru-baru ini.

Beda dari durian biasa, Suwardi mengatakan durian yang dihasilkan dari bibit-bibit ini memiliki ukuran serta rasa manis yang berbeda. Durian merah misalnya, memiliki ukuran yang relatif kecil dan warna daging yang merah seperti namanya serta daingnyanya yang tebal dan lembut. Sementara itu, bibit durian pelangi berdaun lebih lebar, lebih hijau dan tebal.

Menurut Suwardi, bibit-bibit durian lokal ini datangkan lagsung dari daerah asalnya. Dia menjelaskan durian pelangi dari Manokwari, durian merah dari Banyuwangi, serta durian bawor dari Banyumas. Sama dengan tanaman durian pada umumnya, durian-durian ini biasa tumbuh diketinggian 400 hingga 800 meter dan diperlakukan dengan perawatan yang sama pula. Hanya perlu penyemprotan obat untuk mengatasi hama dan pemberian pupuk.

Suwardi mengakui harga bibit-bibit durian masih cukup mahal di pasaran. Hal ini disebabkan karena pembibitannya masih jarang dan lokasi pengambilan bibit yang cukup jauh. Untuk bibit durian merah dengan tinggi batang 60 cm di bandrol harga Rp 150 ribu. Sedangkan bibit durian pelangi dengan ukuran sama ditawarkan dengan harga Rp 100 ribu.

Selain bibit durian lokal, kios ini juga menjual bibit durian hitam dari Malaysia, jambu madu, mangga agrimania, nangka merah, sawo jumbo. Beberapa bibit di antaranya juga masih cukup langka di pasaran.

Ikuti Whatsapp Channel Republika