REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernah mendengar buah kola? Mungkin tak banyak masyarakat yang tahu.  Padahal  sebetulnya, sangat banyak orang yang secara tidak langsung sudah menikmatinya. Ya, karena buah kola ini merupakan bahan untuk pembuat minuman ringan manis berkarbonasi atau dikenal dengan merk Coca-Cola.

Jika tak banyak yang mengenalnya, hal itu wajar saja. Karena buah kola memang bukan buah asli dari Indonesia. Buah kola ini diperkenalkan ke masyarakat umum di ajang Fruit and Veggie yang diadakan oleh Trubus Cipta Swadaya (TCS) dengan Taman Buah Mekarsari. Selain buah-buahan dalam negeri, di ajang ini berbagai jenis buah-buahan khas luar negeri juga turut dipamerkan, salah satunya buah kola ini.

“Ini (kola) koleksi dari Taman Buah Mekar Sari. Buah asli dari Afrika,” kata Munir, penanggungjawab festival yang diadakan di kawasan perbelanjaan Blok M Square, Jakarta, kepada Republika.co.id baru-baru ini.

Menurut Munir, di Indonesia belum ada petani yang membudidayakan tanaman kola ini. Kalaupun ada, buah kola baru sekadar menjadi koleksi, salah satunya yang terdapat di Taman Buah Mekarsari. Meskipun, pada dasarnya secara iklim tanaman kola akan cocok dibudidayakan di daerah panas dan kering seperti Nusa Tenggara Timur (NTT).

Bentuk buah kola sendiri cukup unik yaitu bulat memanjang berwarna hijau dengan permukaan yang menonjol. Dalam setiap buah kola terdapat 6 hingga 12 biji yang berwarna putih.

Munir menjelaskan untuk mengolah buah kola menjadi bahan minuman Coca-Cola mulanya melalui proses perebusan ataupun pengeringan untuk mendapatkan ekstraknya. Ekstrak inilah yang kemudian dijadikan sebagai perasa pada minuman Coca-Cola. Selain sebagai perasa, Munir mengatakan buah kola juga dapat digunakan sebagai obat kuat untuk pria.

Jika ingin menyaksikan langsung buah-buahan unik dan langka ini, datang saja ke kawasan Blok M Square karena festival ini masih belangsung hingga Ahad (4/9) mendatang.

Ikuti Whatsapp Channel Republika