Senin 13 Oct 2025 19:31 WIB

Wajah Pucat dan Gampang Capek Bisa Jadi Tanda Kekurangan Zat Besi

Selain daging merah, asupan zat besi bisa diperoleh dari kuning telur dan ayam.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Wanita kekurangan zat besi (ilustrasi). Tanda-tanda defisiensi zat besi bisa dikenali dari sejumlah gejala fisik salah satunya adalah pucat.
Foto: dok Freepik
Wanita kekurangan zat besi (ilustrasi). Tanda-tanda defisiensi zat besi bisa dikenali dari sejumlah gejala fisik salah satunya adalah pucat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kekurangan zat besi masih menjadi masalah gizi yang sering tidak disadari oleh banyak orang. Sport nutritionist Emilia Achmadi mengatakan tanda-tanda defisiensi zat besi bisa dikenali dari sejumlah gejala fisik salah satunya adalah pucat.

"Pucat itu tidak tergantung pada warna kulit ya. Lalu tanda lain yang mudah dilihat itu kulit yang sangat kering, serta bibir pecah-pecah juga bisa jadi tanda kekurangan zat besi," kata Emilia dalam acara Meat & Livestock Australia di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, Senin (13/10/2025).

Baca Juga

Selain itu, tubuh yang mudah lelah, stamina cepat menurun, serta rasa lemas yang muncul meski aktivitas tidak berat, bisa menjadi sinyal kurangnya asupan zat besi. Gejala ini, menurut Emilia, juga sangat mudah dikenali pada anak-anak. Menurutnya, anak yang terlihat pasif, cenderung diam, atau sering mengantuk di kelas meski tidur cukup, biasanya mengalami kekurangan zat besi.

"Jadi jangan langsung dianggap anak malas atau tidak pintar. Bisa jadi mereka hanya kekurangan zat besi," kata dia.

Untuk memenuhi kebutuhan zat besi, Emilia menyarankan agar masyarakat tidak hanya bergantung pada suplemen, apalagi jika kualitasnya rendah. Menurutnya, zat besi yang tidak diserap dengan baik oleh tubuh akan sia-sia karena tidak memberikan manfaat yang optimal.

la menganjurkan masyarakat untuk lebih fokus mengonsumsi makanan yang kaya zat besi, terutama dari sumber alami. Zat besi dapat diperoleh dari berbagai jenis pangan hewani, dan daging merah menjadi sumber utama karena kandungan zat besinya yang paling tinggi.

"Semakin merah warnanya, semakin tinggi kandungan zat besinya. Tapi penting ya, kita perlu pastiin daging sapinya ini berkualitas, kalau enggak berkualitas ya susah," ujar Emilia.

Selain daging merah, asupan zat besi bisa diperoleh dari kuning telur, ayam, dan kerang. "Cuma kerang itu kan tergantung ya dia berasal dari perairan mana. Kalau sumber airnya tercemar limbah, maka kandungan dalam kerangnya juga bisa ikut terpengaruh," kata dia.

Bagi orang tua yang bekerja, Emilia juga menyarankan untuk melakukan meal planning setiap akhir pekan. Hal ini dinilai penting untuk memastikan kebutuhan gizi anak tetap terpenuhi meskipun orang tua memiliki kesibukan.

"Kalau orang tuanya sibuk, coba aja bikin meal planning saat akhir pekan. Pangannya dipilih yang kaya zat besi, dan sumber nutrisi lain. Supaya saat hari kerja, kebutuhan gizi bagi anak tetap terpenuhi," kata Emilia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ameera Network (@ameeranetwork)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement