Selasa 25 Nov 2025 14:34 WIB

Bukan Sekadar Lupa! Ini 6 Tanda Kehilangan Memori Tergolong 'Red Flag'

Seiring bertambahnya usia, seeorang mungkin mengalami kelupaan ringan.

Wanita mengalami kelupaan (ilustrasi). Ada batas tipis antara kelupaan wajar dan kehilangan memori yang abnormal, yang bisa menjadi indikasi masalah kesehatan yang lebih besar.
Foto: Dok. Freepik
Wanita mengalami kelupaan (ilustrasi). Ada batas tipis antara kelupaan wajar dan kehilangan memori yang abnormal, yang bisa menjadi indikasi masalah kesehatan yang lebih besar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seiring bertambahnya usia, sedikit kelupaan atau lupa menaruh kacamata mungkin sudah menjadi bagian dari rutinitas harian yang menjengkelkan. Tidak ingat di mana menaruh kunci sesekali, adalah hal yang wajar dan tak perlu langsung membuat panik.

Kehilangan memori dalam tingkat tertentu memang dianggap normal, terutama seiring proses penuaan. Neuropsychologist dan asisten profesor neurologi di Yale School of Medicine, Carmen Carrión, mengatakan beberapa tingkat kehilangan memori dapat dianggap normal, terutama seiring bertambahnya usia.

Baca Juga

"Seiring bertambahnya usia, mereka mungkin mengalami kelupaan ringan, seperti salah menaruh kunci atau kesulitan mengingat nama. Perubahan memori yang berkaitan dengan usia ini biasanya tidak perlu dikhawatirkan,” kata dia dikutip dari laman Huffington Post pada Selasa (25/11/2025).

Namun, ada batas tipis antara kelupaan wajar dan kehilangan memori yang abnormal, yang bisa menjadi indikasi masalah kesehatan yang lebih besar. Neurolog di UW Medicine Memory and Brain Wellness Center, dr Michael Rosenbloom, bahkan mengatakan fakta yang agak menyedihkan bahwa kita sudah mulai kehilangan neuron sejak usia 30-an. Seiring waktu, kita menjadi kurang efisien dalam belajar dan mengingat.

Lalu, kapan kelupaan itu berubah menjadi abnormal dan memerlukan perhatian medis? Berikut adalah enam tanda kehilangan memori yang seharusnya dianggap sebagai red flag, menurut para ahli neurologi:

1. Ketidakmampuan belajar hal baru

Di era digital ini, perangkat baru, gadget, hingga mobil modern selalu memerlukan pembelajaran tambahan. Wajar jika Anda butuh waktu untuk membiasakan diri dengan ponsel atau laptop baru. Namun, jika Anda merasa benar-benar tidak mampu mempelajari apa pun yang baru, ini bisa mengkhawatirkan.

“Hal yang umum dalam masyarakat kita adalah Anda mendapatkan perangkat baru dan Anda benar-benar tidak dapat memahaminya,” kata neurolog di Lou Ruvo Center for Brain Health di Cleveland Clinic, dr Charles Bernick. Jika mempelajari hal baru menjadi tugas yang benar-benar mustahil, inilah saatnya berbicara dengan dokter.

2. Kesulitan melakukan tugas harian yang dulunya mudah

Ini adalah tanda bahaya besar ketika tugas-tugas sehari-hari yang dulunya mudah kini terasa menantang. Misalnya, bagi yang gemar memasak, mereka bisa lupa resep yang sudah mereka kuasai bertahun-tahun.

Area lain yang sering terlihat jelas adalah keuangan. Dokter Bernick mencatat, ini bisa berupa lupa membayar tagihan, membayar tagihan dua kali, atau bahkan tidak memahami lagi cara kerja finansial. “Jika orang tersebut benar-benar mulai kesulitan, atau merasa aktivitas sehari-hari menjadi lebih sulit, itu harus menjadi red flag bahwa ada sesuatu yang sedang terjadi,” ujar dr Bernick. Aktivitas seperti kebersihan pribadi yang menurun atau sering membakar makanan karena lupa juga termasuk dalam kategori ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement