Rabu 13 Sep 2023 17:25 WIB

Ilmuwan Kembangkan Jenis Tes Baru Pendeteksi Kanker Serviks

Deteksi jenis kanker serviks sering terlewatkan oleh pap smear.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Para ilmuwan kembangkan jenis tes yang dinilai bisa mendeteksi jenis kanker serviks yang sering terlewatkan.
Foto: PxHere
Para ilmuwan kembangkan jenis tes yang dinilai bisa mendeteksi jenis kanker serviks yang sering terlewatkan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seperti halnya jenis kanker lain, kanker serviks dapat sulit untuk diskrining, bahkan dengan pap smear. Kini, para ilmuwan di National Cancer Institute (NCI) yang ditunjuk sebagai Montefiore Einstein Cancer Center (MECC) telah mengembangkan tes untuk mendeteksi jenis kanker serviks yang sering terlewatkan oleh pap smear.

Peneliti sekaligus anggota MECC, Howard Strickler, menjelaskan bahwa tes baru ini sangat sensitif untuk mendeteksi adenokarsinoma yang saat ini menyumbang hingga 25 persen dari kasus kanker serviks. Adenokarsinoma (ADC) adalah jenis kanker serviks yang bermula dari sel kelenjar pada saluran leher rahim.

Baca Juga

“Sel kanker adenokarsinoma sering kali terlewatkan oleh metode skrining yang ada sekarang. Padahal, tingkat kematian yang lebih tinggi daripada kanker sel skuamosa serviks yang lebih umum. Tujuan kami adalah untuk mendeteksi penyakit ini sejak dini, sebelum berkembang menjadi kanker,” kata Stricker seperti dilansir Study Finds, Rabu (13/9/2023).

Tes Pap digunakan untuk memeriksa sampel jaringan untuk mencari sel-sel abnormal dan telah sangat efektif dalam mendeteksi kanker sel skuamosa serviks selama enam dekade terakhir. Namun, insiden ADC belum menurun, kemungkinan karena tes ini tidak dapat secara efektif menangkapnya.

Baru-baru ini, tes untuk human papillomavirus (HPV), yang menyebabkan hampir semua kasus kanker serviks, bergabung dengan tes Pap sebagai alat skrining standar. Terdapat lebih dari 100 jenis HPV, tetapi tiga tipe HPV yakni 16, 18, dan 45 menyebabkan lebih dari 70 persen kasus kanker dan lebih dari 90 persen kasus ADC.

Pemeriksaan yang mencakup ketiga tipe ini dapat memberi tahu wanita yang terinfeksi bahwa mereka berisiko lebih tinggi terkena kanker serviks. Terdapat vaksin yang efektif untuk melindungi dari sembilan tipe HPV yang berbeda, tetapi banyak perempuan yang berusia di atas usia untuk mendapatkan vaksin. Oleh karena itu, skrining yang efektif merupakan bagian penting untuk mengubah hasil di tahun-tahun mendatang.

Tes HPV yang dikembangkan oleh MECC menilai tiga jenis HPV utama dengan cara yang unik, yaitu dengan melihat tingkat metilasi.

“Munculnya pengujian genetik generasi berikutnya telah membuka peluang bagi kami untuk mendeteksi secara lebih akurat jenis HPV onkogenik dan pola dalam genom yang sesuai dengan perkembangan AIS dan ADC," ujar Profesor pediatri dan anggota MECC, Robert D Burk.

Metilasi menggambarkan penambahan gugus metil (CH3) pada suatu wilayah DNA dan merupakan mekanisme biokimia utama yang penting, yang memainkan peran kunci dalam ekspresi gen. Penelitian ini menyelidiki tingkat metilasi dalam jaringan serviks yang dikumpulkan dari 1.400 wanita yang telah menjalani skrining kanker serviks di Kaiser Permanente Northern California sebelum tahun 2014 dan yang status kanker serviksnya telah diketahui.

Tim menghitung persentase metilasi untuk masing-masing dari 35 situs genom virus yang berbeda untuk menghasilkan skor yang sama dengan persentase metilasi rata-rata di semua situs. Perempuan dengan skor metilasi di atas 25 persen memiliki peluang lebih besar untuk mengembangkan ADC.

"Temuan kami, jika dikonfirmasi oleh uji klinis, menunjukkan bahwa perempuan dengan skor metilasi tinggi dapat memperoleh manfaat dari kolposkopi dan evaluasi jaringan khusus, lebih dari sekadar tes Pap, yang dapat mengarah pada diagnosis dini dan pengobatan untuk ADC," kata peneliti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement