Jumat 28 Jul 2023 23:00 WIB

Obat Suntik Penurun Berat Badan Kemungkinan Harus Diberikan Seumur Hidup

Obat semaglutide saat ini menjadi opsi terapi penurun berat badan yang populer.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
 Obat resep dokter, Ozempic, produksi Novo Nordisk. Sejumlah selebritas di Amerika Serikat menggunakan obat diabetes tipe 2 ini untuk menurunkan berat badan.
Foto: EPA-EFE/Ida Marie Odgaard DENMARK OUT
Obat resep dokter, Ozempic, produksi Novo Nordisk. Sejumlah selebritas di Amerika Serikat menggunakan obat diabetes tipe 2 ini untuk menurunkan berat badan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Obat semaglutide saat ini menjadi opsi terapi penurun berat badan yang populer karena dapat memberikan hasil yang signifikan. Akan tetapi, pengguna semaglutide kemungkinan harus menggunakan obat tersebut seumur hidup bila ingin mempertahankan hasil penurunan berat badan yang mereka raih.

Semaglutide merupakan obat produksi Novo Nordisk yang dijual di pasaran dengan tiga merek dagang yang berbeda. Dua merek dagang di antaranya adalah Ozempic dan Wegovy. Obat ini diberikan kepada pasien melalui suntikan.

Baca Juga

Wegovy memiliki dosis semaglutide yang lebih tinggi dibandingkan Ozempic dan diperuntukkan sebagai obat penurun berat badan bagi pasien obesitas. Sedangkan Ozempic merupakan obat yang diperuntukkan sebagai obat diabetes tipe 2.

Meski begitu, sebagian orang kerap memanfaatkan Ozempic sebagai obat penurun berat badan meski hal tersebut tak sesuai dengan indikasi. Menurut beberapa studi, penurunan berat badan akibat penggunaan semaglutide tidak bertahan secara permanen.

Ketika penggunaan semaglutide dihentikan, pasien obesitas umumnya akan kembali mengalami kenaikan berat badan. Berat badan sebagian pasien bahkan bisa kembali seperti sebelum menjalani terapi dengan semaglutide.

Tahun lalu, studi terkait hal ini juga telah dipublikasikan dalam jurnal Diabetes, Obesity, and Metabolism. Berdasarkan studi ini, pasien cenderung mendapatkan kembali dua per tiga berat badan yang berhasil mereka turunkan dalam waktu 12 bulan setelah penggunaan obat semaglutide dihentikan.

Temuan ini mengindikasikan bahwa obat semaglutide perlu digunakan dalam jangka panjang oleh pasien obesitas. Hal serupa juga diutarakan oleh ahli endokrinologi dan diabetes dari King's College London di Inggris, Prof Barbara McGowan.

Menurut Prof McGowan, obesitas merupakan penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi yang perlu diterapi seumur hidup dengan obat statin. Oleh karena itu, sejak awal, Prof McGowan dan para ahli lain mempertimbangkan obat semaglutide sebagai terapi jangka panjang untuk pasien obesitas.

Prof McGowan mengatakan penggunaan semaglutide akan membantu proses penurunan berat badan pasien obesitas. Namun pada titik tertentu, efek penurunan berat badan ini akan berhenti dan berat badan pasien akan stabil.

"Mereka kadang berpikir obat tersebut tak lagi bekerja karena mereka berat badan mereka tidak turun, penting untuk mengetahui bahwa obat tersebut tetap bekerja dengan menjaga kestabilan berat badan," kata Prof McGowan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement