Selasa 20 May 2025 21:13 WIB

Cegah Anak Obesitas dengan Asupan Protein Hewani

Protein hewani mengandung 9 asam amino esensial yang tak dapat diproduksi tubuh.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Makanan mengandung protein (ilustrasi). Asupan protein hewani penting dalam upaya pencegahan maupun penanganan obesitas pada anak.
Foto: Dok. Freepik
Makanan mengandung protein (ilustrasi). Asupan protein hewani penting dalam upaya pencegahan maupun penanganan obesitas pada anak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Obesitas pada anak dinilai menjadi masalah kesehatan yang kian meresahkan, dengan dampak jangka panjang yang serius bagi tumbuh kembang mereka. Di tengah berbagai strategi pencegahan dan penanganan, asupan protein hewani muncul sebagai salah satu kunci penting yang sering kali terabaikan. Padahal, nutrisi ini memiliki peran krusial dalam menjaga berat badan ideal dan mendukung metabolisme anak.

Dokter spesialis anak Piprim Basarah Yanuarso mengatakan asupan protein hewani penting dalam upaya pencegahan maupun penanganan obesitas pada anak. Seusai ujian terbuka promosi doktor di Gedung IMERI Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di Jakarta, Selasa (20/5/2025, dia menyampaikan bahwa protein hewani mengandung sembilan asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh.

Baca Juga

"Asam amino ini penting buat mencegah stunting dan obesitas. Jadi protein hewani itu harus diberikan, enggak boleh tahu tempe doang, enggak boleh sayur buah doang. Protein hewani itu harus diberikan cukup, supaya anak-anak kita cerdas dan tinggi," kata Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia itu. 

Untuk anak-anak yang sudah terlanjur mengalami obesitas, ia merekomendasikan penerapan Modified Atkins Diet (MAD), jenis diet ketogenik amat rendah karbohidrat tanpa pembatasan protein dan lemak.

"MAD itu buat sindrom metabolik itu satu paket, jadi langsing, tensinya turun, gula darahnya normal, profil lipidnya juga membaik," katanya.

Dokter Piprim menyampaikan bahwa asupan protein hewani menimbulkan rasa kenyang, sehingga mencegah anak makan berlebihan. "Contoh makanannya ya, protein hewani, pagi-pagi sarapannya omelet (telur dadar), tapi telurnya banyak nih, empat atau lima, enggak pakai karbohidrat dulu," katanya.

Menurut dia, diet semacam itu bisa jadi pilihan terapi jangka pendek, bisa dicoba dijalankan selama tiga bulan disertai dengan olahraga. "Misalkan anak obesitas tiga bulan pola makannya seperti itu, biasanya berat badannya akan membaik, anaknya juga lebih segar. Nanti pada saat dia sudah normal, silakan dilanjutkan dengan pola makan yang dia pilih," katanya.

photo
Lima makanan yang mampu menambah berat badan anak. - (Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement