Senin 16 Jun 2025 14:31 WIB

Gustiwiw Meninggal pada Usia 25 Tahun, Dokter: Hipertensi Makin Banyak Dijumpai pada Anak Muda

Menurut dokter, tekanan darah tinggi bisa menyebabkan sakit kepala hebat.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Musti Gusti Irwan Wibowo. Berkaca dari meninggalnya Gustiwiw, dokter mengatakan hipertensi pada anak muda semakin banyak dijumpai.
Foto: Instagram/@gustiwiw
Musti Gusti Irwan Wibowo. Berkaca dari meninggalnya Gustiwiw, dokter mengatakan hipertensi pada anak muda semakin banyak dijumpai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musisi Gusti Irawan Wibowo atau akrab disapa Gustiwiw meninggal dunia pada usia 25 tahun, Ahad (15/6/2025). Menurut keterangan keluarga, sebelum ditemukan terjatuh di kamar mandi, Gustiwiw sempat mengeluh pusing akibat tekanan darah tinggi yang diduga berdampak pada kondisi jantungnya.

Menanggapi hal ini, dokter spesialis penyakit dalam konsultan kardiovaskular dr Kasim Rasjidi mengungkapkan bahwa kasus hipertensi pada usia muda memang semakin sering dijumpai. Menurutnya, kondisi ini tidak mengherankan karena generasi muda saat ini sudah membawa faktor risiko yang diturunkan dari minimal dua generasi sebelumnya.

Baca Juga

"Hipertensi usia muda, mulai dari 18 tahun, yang makin banyak dijumpai ini tidak mengherankan, karena mereka dilahirkan dengan faktor risiko yang sudah makin kuat dibawa sejak minimal dua generasi sebelumnya, dan faktor pemburuk di keseharian yang makin kuat juga," ujar dr Kasim saat dihubungi, Senin (16/6/2025).

la menjelaskan, faktor risiko utama hipertensi pada anak muda meliputi kelebihan berat badan, pola makan dengan makanan padat proses, kurang aktivitas fisik, kebiasaan merokok, serta konsumsi alkohol. Faktor keturunan juga memainkan peran penting dalam memicu hipertensi.

"Pada laki-laki kecenderungannya lebih kuat. Pernah ada pertanyaan, kenapa atlet yang kesehariannya selalu latihan tapi juga kena? Ini kemungkinannya adalah faktor keturunan dan penggunaan steroid doping, obat anti nyeri," kata dr Kasim.

Dalam kasus Gustiwiw, dr Kasim menduga kondisi obesitas yang dialami almarhum menjadi salah satu faktor risiko utama. Terkait keluhan sakit kepala hebat yang sempat dialami Gustiwiw, dr Kasim menerangkan bahwa tekanan darah tinggi memang dapat memicu kondisi serius.

"Tekanan darah tinggi bisa menyebabkan sakit kepala hebat karena pembuluh darah di kepala pecah dan menyebabkan perdarahan yang mengakibatkan volume kepala lebih dari kapasitas normal, maka tekanan dalam kepala juga meningkat," kata dia.

Dia mengingatkan bahwa pengobatan darah tinggi yang tidak dijaga dengan baik juga dapat berujung fatal. Jika tekanan darah yang semula terkontrol mendadak naik, risiko pecahnya pembuluh darah akan meningkat.

"Obat darah tinggi punya jangka waktu kerja, maka dosis dalam tubuh perlu dipertahankan. Konsumsi obat darah tinggi perlu pemantauan karena pola individual bisa berbeda," ujarnya.

Dr Kasim menegaskan pentingnya pemantauan fungsi ginjal secara berkala pada penderita hipertensi. Pasalnya, beberapa jenis obat darah tinggi memiliki efek samping terhadap ginjal, bahkan bisa berujung pada gagal ginjal.

"Gagal ginjal ini bisa sampai ke tahap perlu cuci darah rutin, bisa sampai tiga kali sepekan," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement