Kamis 14 Mar 2019 12:25 WIB

Skandal Video Tambah Satu Lagi Artis Korea Mundur

Yong Junhyung mengaku bersalah tidak menyetop penyebaran video oleh Joon Young.

Yong Junhyung
Foto: EPA
Yong Junhyung

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Skandal yang melibatkan dua artis Korea agaknya tidak terhenti pada Seungri dan Jung Joon Young. Yong Junhyung mengumumkan ia akan meninggalkan Highlight.

Lewat Instagram, Junhyung mengakui kalau ia sudah melihat rekaman rahasia yang dibuat Jung Joon Young. Tapi, itu justru bukan rekaman yang dibahas semua orang.

Baca Juga

Awal pekan ini, agensi Junhyung, Around Us Entertainment, mengeluarkan pernyataan menolak tuduhan sang bintang terlibat kasus chatroom dengan rekaman video ilegal. Dalam chatroom itu terdapat Seungri dan Joon Young.

Media lokal mengatakan video dari kamera rahasia dibagikan ke delapan orang di chatroom, termasuk Seungri, dua penyanyi pria, CEO Yoo dari Yoori Holdings, dan beberapa orang lainnya. Anggota di chatroom dilabel dengan Penyanyi Yong, membuat orang merujuk ke Junhyung.

Ketika itu, agensi Junhyung mengatakan telah mengonfirmasi kalau sosok tersebut bukan Junhyung. Agensi mengatakan, semua hanya sebatas rumor.

Hari ini tampaknya semua berbalik. Junhyung mengaku tidak paham maksud ketika agensi meminta klarifikasinya. Ia meminta maaf telah menyebabkan kebingungan di antara grupnya Highlight dan penggemarnya.

Junhyung mengakui, ia berpartisipasi dalam percakapan tidak pantas seputar video dan foto tersebut. Dia mengakui tindakannya tidak bermoral dan dia telah berlaku konyol.

"Saya memperlakukan ini seperti sesuatu yang tidak besar, tanpa berpikir kalau ini adalah kejahatan dan tindakan ilegal," katanya.

Ia menambahkan, ia merasa semua adalah kesalahannya karena tidak menghentikan Jung Joon Young. "Saya merasa malu sebagai pengamat diam," katanya, dikutip dari Malay Mail, Kamis (14/3).

Junhyung mengatakan telah bertemu kepolisian Seoul dalam kapasitas sebagai saksi untuk Joon Young. Di hadapan media hari ini, Junhyung meminta maaf. "Saya minta maaf. Saya minta maaf sudah menimbulkan kekhawatiran bagi bangsa ini."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement