REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kafein telah menjadi bagian dari rutinitas harian banyak orang, baik melalui kopi, teh, maupun minuman energi. Zat ini dikenal mampu meningkatkan kewaspadaan dan produktivitas. Namun, konsumsi berlebihan dapat menimbulkan efek samping serius bagi tubuh.
Menurut Food and Chemical Toxicology, batas aman konsumsi kafein untuk orang dewasa sehat adalah sekitar 400 miligram atau 4 gelas per hari. Melebihi jumlah tersebut dapat memicu gangguan pada sistem saraf, tidur, pencernaan, dan suasana hati.
Ahli gizi dari Motherhood Hospital, Dr Nisha Mandal, mengatakan banyak orang tidak menyadari seberapa cepat kafein terakumulasi dalam tubuh. "Sedikit kelebihan saja bisa membuat sistem saraf overstimulasi dan mengganggu tidur, pencernaan, serta mood," kata dia seperti dilansir dari Hindustan Times, Ahad (13/11/2025)
la menekankan pentingnya mengenali tanda-tanda awal seperti tremor atau gangguan tidur. Berikut lima tanda jelas tubuh menunjukkan kelebihan kafein.
1. Tubuh terasa gelisah dan cemas
Ketika kafein dikonsumsi berlebihan, sistem saraf pusat menjadi terstimulasi lebih dari yang seharusnya. Hal ini membuat tubuh terasa gelisah, muncul tremor halus, atau timbul rasa gugup tanpa alasan jelas. Penelitian dari Cambridge University Press and Assessment menunjukkan bahwa kelebihan kafein dapat memperparah kecemasan dan membuat pikiran sulit fokus karena tubuh berada pada kondisi siaga yang berlebihan.
2. Insomnia
Kafein tidak hilang begitu saja setelah diminum. Tubuh biasanya membutuhkan sekitar 5-6 jam untuk mengurangi setengah kadar kafein yang masuk ke aliran darah. Oleh karena itu, konsumsi kafein pada sore atau malam hari dapat membuat seseorang kesulitan tidur, sering terbangun di malam hari, atau bangun dengan perasaan lelah.
3. Jantung berdebar lebih cepat
Peningkatan adrenalin akibat kelebihan kafein dapat membuat jantung bekerja lebih cepat dari biasanya. Beberapa orang merasakan detak yang tidak teratur atau berdebar kencang saat istirahat. Laporan dari Journal of Psychopharmacology menyebutkan bahwa kondisi ini menandakan adanya stres kardiovaskular, dan palpitasi yang terus muncul perlu mendapat pemeriksaan medis.
4. Gangguan percernaan
Kafein yang berlebih dapat mempercepat gerakan usus, meningkatkan produksi asam lambung, dan memiliki efek diuretik. Hal ini menyebabkan seseorang lebih sering ke kamar mandi, mengalami kram perut, atau merasakan heartburn. Menurut Saudi Pharmaceutical Journal, konsumsi berlebihan dapat memicu dehidrasi, gangguan penyerapan nutrisi, serta iritasi pada saluran pencernaan.
5. Sakit kepala atau migrain
Efek kafein yang mempersempit pembuluh darah otak membuat tubuh terbiasa dengan pola tersebut. Ketika konsumsi dihentikan, pembuluh darah kembali melebar dan memicu sakit kepala atau migrain. International Journal of Epidemiology menyebutkan bahwa kondisi ini merupakan tanda timbulnya ketergantungan, dan siklus nyeri dapat terus berulang jika konsumsi tidak diatur dengan benar.
Untuk mengatasinya, Dr Nisha menyarankan untuk segera mengurangi asupan kafein dan minum air putih yang cukup. Adapun jika mengalami gejala parah seperti detak jantung tidak teratur secara terus-menerus, segera periksa ke dokter.