Jumat 16 Nov 2018 19:16 WIB

Catat, Angkat Beban Baik untuk Jantung

Angkat beban tak lebih dari satu jam amat baik untuk jantung dan tulang

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Angkat Beban. Ilustrasi
Foto:
Angkat Beban

Para peneliti mengakui, tidak seperti aktivitas aerobik, latihan ketahanan tidak mudah dimasukkan dalam rutinitas sehari-hari. Lee mengatakan, orang dapat bergerak lebih banyak dengan berjalan kaki atau bersepeda ke kantor atau mengambil waktu berjalan-jalan. Namun, ada beberapa kegiatan alami yang terkait dengan angkat beban.

Untuk alasan ini, Lee mengatakan, keanggotaan gym mungkin bermanfaat. Tidak hanya menawarkan lebih banyak pilihan untuk latihan ketahanan, namun, dalam penelitian sebelumnya Lee menemukan orang dengan keanggotaan gym lebih banyak berolahraga. 

Sementara studi terbaru ini melihat secara khusus pada penggunaan alat berat dan bobot bebas. Lee mengatakan, orang masih akan mendapat manfaat dari latihan resistensi lain atau aktivitas penguatan otot.

"Mengangkat semua beban yang meningkatkan ketahanan pada otot Anda adalah kuncinya. Ototku tidak tahu bedanya jika aku menggali di halaman, membawa tas belanja berat atau mengangkat dumbbell," kata Lee.

Di samping itu, banyak penelitian tentang latihan kekuatan berfokus pada kesehatan tulang, fungsi fisik, dan kualitas hidup pada orang dewasa yang lebih tua. Ketika datang untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, kebanyakan orang berpikir untuk berlari atau aktivitas kardio lainnya. Lee berkata, latihan angkat berat sama baik untuk jantung dan ada manfaat lain.

"Otot adalah pembangkit listrik untuk membakar kalori. Membangun otot membantu menggerakkan persendian dan tulang, namun, juga ada manfaat metabolik. Saya kira ini tidak dihargai dengan baik," kata Lee.

Menggunakan dataset yang sama, Lee dan rekan-rekannya melihat hubungan antara latihan ketahanan dan diabetes serta hiperkolesterolemia, atau kolesterol tinggi. Kedua studi, yang diterbitkan di Mayo Clinic Proceedings, menemukan latihan ketahanan menurunkan risiko untuk keduanya.

Kurang dari satu jam latihan ketahanan per pekan  dikaitkan dengan risiko 29 persen lebih rendah mengembangkan sindrom metabolik, yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke dan diabetes, dibandingkan dengan tidak ada latihan ketahanan sama sekali. Bahkan penurunan risiko hiperkolesterolemia bisa mencapai 32 persen lebih rendah.

"Jika Anda membangun otot, bahkan jika Anda tidak aerobik aktif, Anda membakar lebih banyak energi karena Anda memiliki lebih banyak otot. Ini juga membantu mencegah obesitas dan memberikan manfaat jangka panjang pada berbagai hasil kesehatan," ujar Lee.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement