Senin 03 Apr 2017 07:44 WIB

Kuliner Indonesia Lebih Gemari Bahan Pangan Hewani Sebagai Lauk

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Indira Rezkisari
Ayam panggang khas Padang.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Ayam panggang khas Padang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –  Secara umum, bahan pangan hewani lebih banyak dan lebih sering digunakan sebagai lauk-pauk dibandingkan dengan bahan nabati dalam kuliner Indonesia. Hal ini diungkapkan Peneliti Gastronomi dari Universitas Gajah Mada (UGM), Moerdijati Gardjito melalui penelitian yang dilakukanya selama dua tahun.

“Kita sebenarnya banyak memiliki bahan yang pilihannya tak terbatas. Namun bahan hewani memang jauh lebih banyak dibandingkan nabati,” ujar Moerdijati.

Pada kategori hewani, masyarakat Sumatera dianggap lebih sering menggunakan bahan hewan  ternak seperti sapi dan kerbau dibandingkan ikan pada kulinernya. Begitupula dengan rakyat Jawa yang secara khusus lebih pada daging ayam. Di sisi lain, ikan justru merajai dalam kuliner lauk-pauk di wilayah luar Jawa terutama bagian timur Indonesia.

Menurut Moerdijati, fakta-fakta demikian jelas sangat unik apalagi jika dilihat jumlah penggunaan bahan nabati. Bahan nabati justru hanya di daerah Jawa, Bali dan Sumatera yang memiliki variasi bahan nabati paling tinggi. Penggunaan sayuran untuk lalap, sebagian terbesar ada pada daerah kuliner Sunda.

Di pulau-pulau lain, Moerdijati menilai, jenis sayuran memang sangat terbatas dan menunjukkan spesifik daerahnya masing-masing. “Untuk itu kita harapkan bisa ditingkatkan lagi ke depannya,” tambah dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement