REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Agar kemampuan bersosialisasi anak berkembang, Zee Zee Shahab mengaku kerap mengajak anaknya pergi ke lingkungan baru. Selain sekolah, tempat kerja Zee Zee, ia juga suka mengajak putranya ke situs budaya Betawi, Setu Babakan.
Sementara di sana, anak kecil sering berbicara dengan sebutan lo dan gue. Diakuinya, hal itu memengaruhi anandanya. "Saya ajak anak ke perkampungan Betawi, ke Setu Babakan. Mungkin kalau di budaya Betawi untuk berbicara lo gue itu hal yang umum, yang biasa, mau yang sama yang lebih tua atau yang seumuran. Tiba-tiba dia lagi main sama anak-anak, di tanya sama anak kecil, hey lo siapa. Dia bingung dong. Dia nanya ke saya, mommy lo itu apa?" ungkapnya.
Lalu bagaimana cara Zee Zee menjelaskannya? Ia pun berusaha memberikan penjelasan sejelas mungkin sesuai usia Fauzi Khaleev (4 tahun). Namun Zee Zee tidak mau anaknya nanti beranggapan ada kesenjangan sosial atau yang lain. Jadi dia menjelaskan dengan menyampaikan bahwa nanti jika Khaleev sudah sekolah, sudah punya teman, sudah dewasa, boleh bicara seperti itu. "Kalau sekarang belum waktunya. Nanti Khaleev hanya ngomong seperti itu sama teman yang seumuran. Itu juga kalau Khaleev pakai celananya warna merah, maksudnya sudah SD atau SMP," ujarnya.
Namun penjelasan seperti itu tak serta merta membuat sang anak berhenti bertanya. Ia lalu menanyakan mengapa hal itu tidak sopan. Zee Zee mengatakan kalau berbicara lo gue ke orang tua itu tidak boleh. "Jadi kalau sama mommy harus ngomong mommy atau daddy. Jadi saat ini tidak ada hal tabu yang takut untuk dibicarakan ke anak. Tapi harus benar-benar terbuka semuanya diomongin," jelasnya.