Sabtu 29 Nov 2014 13:29 WIB

Kuda Terbesar Dari Batu Bara Pukau Wisatawan Dunia

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Winda Destiana Putri
Kuda Sultan
Foto: Amusingplanet
Kuda Sultan

REPUBLIKA.CO.ID, SOUTH WALES -- Sultan Pit Pony mungkin jadi satu-satunya kuda terbesar di dunia yang menempel ke tanah. Kuda pony ini tidak hidup, melainkan sebuah pahatan besar yang dibuat manusia, terletak di Caerphilly, South Wales.

Pahatan setinggi 200 meter ini diberinama Sultan, seperti nama seekor kuda lokal yang bekerja mengangkut batu bara di tambang Penalta. Tambang ini ditutup pada 1991. Setelah beberapa lama terlantar, daerah ini dibuat taman komunitas.

Selain pahatan Sultan, di dekatnya ada area untuk jalan santai, tempat memancing hingga kawasan bisnis dan perumahan. Pahatan Sultan Pit Pony ini dirancang oleh Mick Petts.

Ia menggunakan 60 ribu ton serpihan batu bara untuk membuatnya. Sultan akan terlihat seperti kuda jika dipandang dari ketinggian. Ia terbuat dari shale batu bara yang ada di tambang tersebut.

Sultan Pit Pony dibuat untuk mengenang masa lalu. Pada awal abad 19 dan 20, industri batu bara menjadi momen penting dalam revolusi industri yang mengubah Inggris dan dunia selamanya. Batu bara adalah bahan bakar utama yang digunakan lebih dari 100 tahun.

Batu bara menjadi sumber daya yang diperlukan untuk mesin uap. Ini adalah kontribusi Inggris paling signifikan dalam sejarah manusia. Sementara, kuda dipilih karena hewan ini biasa digunakan di tambang batu bara bawah tanah di Amerika Utara dan Eropa.

Sebelumnya, yang bertugas membawa batu bara adalah anak-anak dan perempuan. Namun, tambang yang semakin dalam dan luas menyulitkan mereka sehingga kuda pit mulai digunakan.

Dewan Batu Bara Nasional mengatakan kuda pit adalah kuda paling jinak yang ada di seluruh kepulauan Inggris. Mereka tunduk pada banyak aturan dan biasanya bekerja shift selama delapan jam setiap hari.

Kuda pit ini bisa mengangkut hingga 30 ton batu bara yang ditempatkan pada bak terbuka untuk diseret dari bawah tanah. Semakin tua, kuda pit hanya bekerja empat jam. Mereka diberi makan dengan porsi besar seperti jerami dan jagung.

Pemeliharaan yang baik membuat ide ini menyebar. Hingga puncaknya, pada tahun 1913 ada 70 ribu kuda pit yang bekerja di tambang bawah tanah Inggris. Beberapa tahun kemudian, pengangkutan mekanik mulai diperkenalkan sehingga penggunaan kuda dibatasi.

Pada 1984, hanya 55 kuda yang masih dipekerjakan Badan Batu Bara Nasional Inggris, yaitu di Ellington. Kuda terakhir yang bekerja di tambang adalah 'Robbie', ia pensiun pada 1999, dilansir dari Amusingplanet, Sabtu (29/11).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement