REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Jumlah wisawatan di Mesir meningkat tajam pasca ketegangan yang terjadi di Sinai pada tahun lalu.
Pada tahun 2013 kuartal ke tiga, wisatawan mesir hanya mencapai 2,77 juta akibat terjadi pemberontakan Islam di Sinai Utara, namun apabila dibandingkan dengan tahun ini, jumlah wisatawan mencapai 7,27 juta jiwa pada kuartal ketiga
Di saat yang sama di tahun lalu, Mesir dan beberapa negara lain memberlakukan jam malam dan peringatan perjalanan karena penghapusan tentara yang dilakukan Presiden Mohamed Mursi pada bulan Juli 2013.
Dan pada saat itu pula tindakan anarkis terjadi pada pendukung Ikhwanul Muslimin yang tewas pada salah satu periode paling berdarah dalam politik modern Mesir.
Para pejabat mengungkapkan bahwa pemberontakan itu hanya terjadi di sudut kecil Sinai jauh dari resor pantai populer di bagian selatan. Akan tetapi industri pariwisata mesir mengalami kemunduran pada bulan Februari akibat bis yang membawa wisatawan asal Korea dibom di dekat Taba di Sinai Selatan, dekan perbatasan Israel yang sering digunakan oleh wisatawan.
Sektor pariwisata merupakan sumber utama mata uang asing untu Mesir, pendapatan pariwisata Mesir dapat mencapai $ 12,5 milyar pertahun, dan pada semester pertama tahun 2014 Mesir mendapatkan $ 3 milyar dari 4,5 juta wisatawan yang berkunjung, dilansir dari News, Sabtu (13/12).