Ahad 19 Oct 2014 20:40 WIB
Laporan dari Jepang

Bertamu ke Rumah Tua Yamaguchi

Rumah Yamaguchi di Sakai, Osaka, Jepang.
Foto: Republika/Didi Purwadi
Rumah Yamaguchi di Sakai, Osaka, Jepang.

REPUBLIKA.CO.ID, SAKAI -- Rumah tua berusia 400 tahun itu masih terlihat kokoh dan terawat. Kayu-kayu besar berdiameter setengah meter yang menopang rumah itu langsung menyambut ketika kami memasuki ruang utamanya.

Ya, saya bersama sejumlah jurnalis dari Asia Tenggara lainnya Sabtu (11/10) itu mengunjungi rumah Yamaguchi dalam rangkaian tur ‘Sakai Asean Week 2014’.

Rumah tua yang terletak di Nishikino-cho Higashi, Sakai, Osaka itu menjadi salah satu obyek andalan Kota Sakai.

‘’Rumah Yamaguchi dibangun pada abad 17, usianya sudah 400 tahun lebih,’’ kata Hisako Asakawa, volunteer dari ‘Asosiasi Pariwisata Sakai’, yang setia menemani kami mengelilingi rumah Yamaguchi seluas 832,95 meter persegi tersebut.

Rumah keluarga Yamaguchi dibangun pada masa Edo (1603-1867) dan beralih kepemilikannya menjadi milik negara sebagai sebuah warisan budaya pada 1966.

Dari catatan sejarah, keluarga Yamaguchi pada masanya menjabat sebagai ‘shoya’ yang membawahi sejumlah desa di Sakai.

Peta sejarah Sakai ‘Sakai O-ezu’ (1689) mencatat rumah keluarga tersebut dibangun oleh keluarga Yamaguchi bernama Echizenya yang berprofesi sebagai pedagang.

Ketika memasuki rumah Yamaguchi, kita langsung masuk bagian utama bangunan yang masih berlantaikan tanah. Ruang dapur terhampar di depannya dengan lima buah tungku.

‘’Tungku yang paling besar itu berfungsi untuk memasak air,’’ kata Asakawa. ‘’Yang lainnya untuk membuat nasi dan makanan lainnya.’’

Di sisi kiri bagian utama bangunan yang masih berlantai tanah itu, ada ruangan yang berlantaikan kayu. Ruangan yang terbagi menjadi tiga bagian dan beralaskan tatami (tiker anyaman khas Jepang) itu menjadi titik aktivitas sehari-hari penghuni rumah.

Di bagian belakang rumah, ada ruangan jamuan minum teh (Chashitsu) dan ruangan untuk menjamu tamu spesial (Oku Zashiki). Asakawa mengatakan ruangan jamuan minum teh lebih rendah dari ruangan lainnya. Ada tempat duduk untuk menunggu giliran minum teh di serambi di samping kiri ruang minum teh tersebut.

 

 

 

 

Di ruangan untuk menjamu tamu khusus, ada jendela yang ketika dibuka itu langsung menyajikan pemandangan indah taman belakang (Niwa).

‘’Pada musim semi, tamu bisa melihat indahnya bunga-bunga yang mulai bermekaran,’’ katanya. ‘’Taman ini berusia sekitar 200 tahun.’’

Rumah tua Yamaguchi merupakan gambaran rumah tradisional (Machiya) masyarakat Sakai. Dan rumah Yamaguchi merupakan Machiya yang tersisa di tengah bangunan-bangunan dan rumah-rumah modern di Kota Sakai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement