Rabu 15 Oct 2014 23:10 WIB
Laporan dari Jepang

Sensasi Naik ‘Kapal Selam’ yang Tak Bisa Menyelam

Kapal 'Life Seeder'.
Foto: Republika/Didi Purwadi
Kapal 'Life Seeder'.

REPUBLIKA.CO.ID, SAKAI -- Jumat (10/10) sore itu teluk Osaka, Sakai, Jepang, hanya beriak-riak kecil. Angin pun bertiup tidak terlalu kencang.

Saya bersama jurnalis lainnya dari Asia Tenggara akan menjajal naik kapal penyelamat korban tsunami yang bentuknya seperti kapal selam kecil. Kapal produksi perusahaan Shigi Shipbuilding itu berwarna oranye agar mudah terlihat ketika berada di tengah lautan.

Toan Bui Nguyen, staf desain Shigi Shipbuilding, mengatakan kapal yang diberi nama ‘Life Seeder’ ini didesain tidak bisa tenggelam dalam kondisi apapun.

Seperti sebuah bola plastik yang coba ditenggelamkan ke dalam air, kapal berbobot 3.500 kg dengan panjang 5,9 meter serta lebar 2,95 meter dan tinggi 3,10 meter itu akan selalu muncul ke permukaan laut.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Usai mengunjungi pabrik pembuatannya, kami menuju dermaga perusahaan Shigi Shipbuilding yang berada di sekitar teluk Osaka.

Kami menuruni tangga dermaga setinggi dua meter lalu menapaki selasar sepanjang sepuluh meter yang bergoyang-goyang diguncang riak teluk Osaka.

Kami mulai memasuki ‘kapal selam’ oranye yang tidak bisa menyelam itu. Sensasi pun dimulai.

Ada 30 kursi empuk tanpa kaki. Kursi yang memiliki tinggi 1,5 meter itu langsung menempel di permukaan dasar kapal.

Dengan bentuk kursi seperti itu, penumpang duduk dengan posisi jongkok dimana lutut menempel di dada.

Ada dua pegangan di depannya. Sementara, alas kaki terbuat dari bahan semacam aspal kasar sehingga kaki penumpang bisa menapak dengan ‘lengket’.

Semua penumpang diminta mengisi posisi kiri dan kanan tempat duduk dengan jumlah yang sama agar kapal seimbang. Kapal yang dilengkapi dengan tempat penyimpanan air, peralatan dan sebuah toilet ini mulai bergerak.

Suaranya bising mirip suara bajaj. Semakin melaju kecepatannya, semakin bising suara mesinnya. Dalam kondisi usai terkena tsunami, suara bising itu tentunya semakin membuat suasana mencekam.

Kondisi di dalam kapal pun lumayan gerah. Goncangan kurang begitu terasa karena teluk Osaka Jumat sore itu cenderung rata tanpa gelombang. Meskipun demikian, naik kapal yang memiliki kecepatan 6 knot itu merupakan pengalaman luar biasa.

Kapal ‘Life Seeder’ rencananya akan ditempatkan di sejumlah titik lokasi daratan di wilayah pantai Jepang. Jika terjadi tsunami, warga tinggal masuk ke ‘Life Seeder’. Kapal tersebut pun akan mengapung ketika tsunami menerjang daratan 'Negeri Sakura' tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement