Selasa 02 Sep 2025 22:18 WIB

Cara Tepat Minum Tablet Tambah Darah untuk Remaja

Konsumsi tablet tambah darah tidak dianjurkan diminum bersama susu, kopi, atau teh.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Sejumlah siswi meminum tablet tambah darah (TTD). Konsumsi tablet tambah darah tidak dianjurkan untuk diminum bersama susu, kopi, teh atau obat maag secara bersamaan.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Sejumlah siswi meminum tablet tambah darah (TTD). Konsumsi tablet tambah darah tidak dianjurkan untuk diminum bersama susu, kopi, teh atau obat maag secara bersamaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anemia defisiensi besi (ADB) sering kali menyerang remaja, terutama remaja putri. Kondisi ini bisa mengganggu konsentrasi belajar, menurunkan daya tahan tubuh, dan bahkan menghambat pertumbuhan.

Untuk mengatasinya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) membagikan enam cara yang benar dalam mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD). "Banyak sekali cara meminum obatnya, tapi ini (di lapangan) tidak tepat, kami berharap tidak terjadi ADB, tapi tetap terjadi ADB," kata Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Hematologi Onkologi IDAI Prof Dr dr Harapan Parlindungan Ringoringo dalam diskusi daring di Jakarta, Selasa (2/9/2025).

Baca Juga

Ringo menyampaikan cara meminum yang benar dimulai dari meminum tablet tambah darah secara rutin satu tablet setiap pekan. Langkah ini sudah mulai dijalankan oleh pemerintah melalui program yang menyasar setiap remaja putri yang duduk di bangku SMP dan SMA.

Cara kedua yaitu dengan meminum satu tablet setiap hari terhitung sejak datangnya haid hingga berhenti. Misalnya, jika haid berlangsung selama empat hari, maka yang wanita tersebut membutuhkan empat tablet.

"Begitu seterusnya, kalau seminggu haidnya, kita beri tujuh tablet tambah darah," ujar Ringo.

Langkah berikutnya yang dapat dicoba supaya tablet dapat bekerja dengan baik yakni dengan meminum tablet tambah darah dua jam sebelum atau sesudah makan. Ia menilai waktu terbaik untuk mengonsumsinya yakni sebelum makan.

Ringo mengingatkan konsumsi tablet tambah darah tidak dianjurkan untuk diminum bersama susu, kopi, teh atau obat maag secara bersamaan. "Bukan tidak boleh minum susu, bahwa tidak boleh minum teh atau kopi, tapi jangan bersamaan dengan bahan makanan yang banyak mengandung zat besi," ujarnya.

Sebab, meminumnya secara bersamaan dapat mengganggu penyerapan tablet tambah darah oleh usus. Ia melanjutkan salah satu upaya untuk meningkatkan penyerapan manfaat dari obat TTD oleh usus yakni meminumnya bersamaan dengan memakan buah yang banyak mengandung vitamin C. Misalnya, pisang, pepaya atau jeruk.

Sementara bagi pihak yang merasa sering mual ketika meminum tablet tersebut, maka disarankan agar waktu konsumsi diubah menjadi menjelang tidur sehingga perasaan tersebut dapat diminimalisasi atau tidak dirasakan sama sekali. Ringo menyampaikan usia remaja merupakan fase di mana seorang anak mengalami perubahan alami yang sangat cepat. Contohnya, pertambahan tinggi, perkembangan seks sekunder, perkembangan organ reproduksi hingga perubahan psikososial.

Hal tersebut mendorong anak memerlukan asupan zat besi yang lebih banyak dari usia anak-anak. Remaja yang mengalami anemia, akan mengalami gejala 5L yang terdiri atas lelah, letih, lemah, lesu dan lalai.

Biasanya remaja akan merasa sakit kepala dan pusing, mata berkunang-kunang, mudah mengantuk dan sulit berkonsentrasi. Sehingga dikhawatirkan akan menurunkan fungsi kognitif, perilaku, gangguan pertumbuhan, penurunan status imun dan tidak maksimalnya kemampuan fisik saat berkegiatan sehari-hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement