Senin 01 Dec 2025 15:45 WIB

Susah Setop Ngemil? Coba Trik dari Ahli Diet Ini Yuk!

Makan berlebihan terjadi bukan karena perut kosong, tetapi karena godaan emosional.

Camilan (ilustrasi). Setidaknya ada lima cara yang bisa dicoba untuk membatasi ngemil.
Foto: Dok. Freepik
Camilan (ilustrasi). Setidaknya ada lima cara yang bisa dicoba untuk membatasi ngemil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertanyaan ini mungkin sering menghantui banyak orang, yaitu mengapa kita sering tanpa sadar mengambil makanan ringan (ngemil) saat sedang bekerja atau menonton, atau bagaimana caranya mengalahkan godaan makanan penutup yang terus membayangi setelah makan malam? Kebiasaan makan tanpa sadar (mindless eating) dinilai sebagai jalur cepat menuju makan berlebihan dan kenaikan berat badan.

Kabar baiknya, perubahan kecil dan cerdas dalam kebiasaan sehari-hari bisa membuat perbedaan besar. Ahli diet klinis dan pelatih penurunan lemak, Zoha Zaheer, membagikan lima strategi yang ia sebut "aneh" namun dinilai sangat efektif yang ia terapkan secara pribadi untuk mengerem kebiasaan ngemil.

Baca Juga

Berikut adalah lima trik antimakan berlebihan dari Zaheer dilansir laman Hindustan Times pada Senin (1/12/2025):

1. Mengunyah permen karet

Zaheer menggunakan permen karet bukan sekadar penyegar napas, melainkan sebagai alat pencegah makan berlebihan yang efektif. Ia bahkan menyamakannya dengan senjata.

"Saya menyimpan permen karet di tas saya seolah-olah itu adalah senjata. Setelah makan menginginkan yang manis? Saya mengunyah permen karet seperti itu adalah rambu berhenti," ujarnya.

Menurut Healthline, mengunyah permen karet terbukti dapat mengurangi nafsu makan, sehingga secara signifikan berpotensi mencegah seseorang makan melebihi kebutuhan. Ini adalah cara sederhana untuk mengirim sinyal kenyang dan mengalihkan keinginan mulut untuk mengunyah makanan berkalori.

2. Meletakkan camilan di tempat yang sulit dijangkau

Strategi ini terdengar sederhana. Zaheer sengaja menaruh camilannya di tempat yang tidak nyaman atau sulit dijangkau untuk mengurangi dorongan makan impulsif.

Ia percaya, dengan membuat hambatan fisik, kita memberi otak waktu untuk berpikir dua kali sebelum bertindak. "Saya meletakkan camilan saya di luar jangkauan atau di tempat yang tidak nyaman. Ini mengganggu makan impulsif. Jauh dari pandangan berarti jauh dari pikiran. Sederhana. Brutal. Efektif," ujarnya. Metode ini dinilainya sebagai pengingat kuat bahwa mengurangi aksesibilitas makanan yang tidak sehat adalah langkah pertama untuk mengendalikan nafsu makan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement