Jumat 31 Oct 2025 18:02 WIB

Dokter Jelaskan Kenapa Tubuh Mudah Sakit di Musim Pancaroba

Saat pancaroba tubuh fokus beradaptasi terhadap perubahan cuaca ekstrem.

Anak-anak bermain air ketika banjir melanda kawasan RT 03 RW 06, Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (31/10/2025). Anak-anak lebih rentan sakit di musim pancaroba.
Foto: Republika/Prayogi
Anak-anak bermain air ketika banjir melanda kawasan RT 03 RW 06, Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (31/10/2025). Anak-anak lebih rentan sakit di musim pancaroba.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peralihan perubahan musim dari kemarau ke hujan atau pancaroba berpengaruh ke menurunnya daya tahan tubuh. Anak-anak hingga dewasa pun rentan menderita sakit lantaran pada musim pancaroba terjadi perubahan cuaca yang terlalu ekstrem.

“Di musim pancaroba gini rata-rata daya tahan tubuh seseorang itu akan berkurang, karena tadi tubuh itu sedang berfokus untuk beradaptasi terhadap perubahan cuaca yang terlalu ekstrem,” kata Dokter Spesialis Snak Dr Ian Suryadi Suteja, MMed Sc, SpA, Jumat (31/10/2025).

Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Baca Juga

Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta itu mengatakan saat musim pancaroba terjadi perubahan cuaca terlalu ekstrem dan suhu turut mengalami perubahan tekanan. Kondisi ini, lanjut Ian, membuat tubuh turut merespons beradaptasi dengan di dalamnya terjadi serangkaian perubahan metabolisme yang bisa berdampak mengalami stres.

“Karena tubuh kita stres, tubuh itu tidak mampu menghasilkan antibodi yang cukup. Karena harusnya kita menghasilkan antibodi yang cukup, tapi tubuh kita tuh malah berubah nggak terlalu fokus menghasilkan daya tahan tubuh lagi, jadi berkurang,” tutur dia.

Dokter yang berpraktik di Tzu Chi Hospital itu menambahkan pada saat musim pancaroba terjadi perubahan tekanan udara jadi lebih tinggi atau terlalu ekstrem yang membuat virus lebih cepat menyebar. Biasanya virus-virus dan bakteri cenderung mengendap di dekat permukaan tanah sehingga lebih mudah terhirup oleh manusia.

“Dengan perubahan tadi anginnya jadi cepat berhembus, itu lebih mudah lagi untuk menyebarkan kuman-kuman lebih gampang ter-transfer. Jadi serangkaian perubahan cuaca ini menyebabkan virus atau kuman lebih mudah menyebar,” ujar dia.

Lebih lanjut, dokter Ian menambahkan saat musim pancaroba pentingnya menjaga daya tahan tubuh dengan melakukan perilaku hidup bersih sehat. Seperti memakai masker, rajin cuci tangan, serta mengonsumsi makanan yang bergizi.

“Banyak makan vitamin, vitamin C, vitamin D, sama Zinc itu meningkatkan daya tahan tubuh juga, ke mana-mana boleh pakai masker, kalau batuk atau pilek sudah ganggu banget kalau bisa cuti jangan ke sekolah atau kerja dulu,” jelas dia.

photo
Menjaga helm di musim hujan - (republika)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement