REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Umum Haji Medan, dr Rizky Adriansyah, menekankan pentingnya orang tua mengenali penyebab dan gejala awal dari demam reumatik (DR) pada anak, sebuah kondisi serius yang sering kali bermula dari infeksi bakteri sederhana. Menurut dr Rizky, demam reumatik bukanlah demam biasa, melainkan respons imun tubuh yang terlambat dan salah sasaran terhadap infeksi bakteri Streptococcus Grup A—bakteri yang umumnya menyebabkan faringitis (radang tenggorokan) atau tonsilitis pada anak.
"Jadi, infeksinya awalnya di tenggorok oleh kuman Streptococcus Grup A. Kemudian ada yang akhirnya diingat oleh daya tahan tubuh kita, itu adalah penyebab dari terjadinya radang infeksi," katanya dalam acara diskusi di Jakarta Pusat, Senin (10/11/2025).
"Jadi awalnya infeksi tenggorok kemudian muncul yang namanya demam reumatik," kata dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara itu.
Menurut dia, demam reumatik umumnya ditandai dengan demam tinggi yang tidak kunjung sembuh selama lebih dari 48 jam atau dua hari dan biasanya tidak dapat diatasi dengan obat demam biasa.
Apabila anak mengalami gejala demam yang demikian, dokter menyarankan orang tua segera membawa anak ke dokter. "Jangan dibiarkan. Orang tua harus membawa anaknya ke dokter. Dokter nanti yang menentukan (penyebabnya) ini virus, ini bakteri," kata dokter Rizky.
Ia mengatakan penderita demam reumatik dapat mengalami gejala yang lain, termasuk di antaranya bengkak sendi. Apabila mendapati gejala tersebut, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan seperti pengecekan jantung dan darah.
Selain bengkak sendi, ruam merah melingkar, rasa gelisah seperti menari, serta keluhan sesak nafas, jantung berdebar, dan mudah lelah dapat terjadi pada anak yang mengalami demam reumatik. Serangan demam reumatik yang berat atau berulang dapat menyebabkan kerusakan katup jantung, yang disebut penyakit jantung reumatik. Penyakit ini dapat menyebabkan gagal jantung dan stroke.
"Kalau sudah penyakit jantung rematik, biasanya dokter akan periksa jantungnya lebih detail lagi. Ada suara jantung yang tidak normal seperti bocor, artinya ada kebocoran di jantung," kata dokter Rizky.
Ia menyampaikan demam reumatik dapat dicegah dengan segera mengobati infeksi dan radang tenggorokan, tidak berbagi alat makan dengan orang lain, rutin sikat gigi, menutup mulut saat bersin, membiasakan mencuci tangan, mengurangi kepadatan kamar tidur, dan memperbaiki ventilasi di rumah maupun sekolah. "Kalau ada anak mengalami infeksi tenggorok itu harus segera diobati, jangan dibiarkan. Kemudian jaga kebersihan alat makan dan sanitasi," ujarnya.
View this post on Instagram