Selasa 04 Nov 2025 20:47 WIB

Demam, Batuk, Flu Dominasi Keluhan, Ini Tips Dokter Agar Anak Cepat Pulih di Rumah

Dasar dari daya tahan tubuh yang kuat terletak pada gaya hidup seimbang.

Anak mengalami flu (ilustrasi). Pada pekan ke-38 tahun 2025, kasus influenza telah melonjak hingga 38 persen.
Foto: Dok. Freepik
Anak mengalami flu (ilustrasi). Pada pekan ke-38 tahun 2025, kasus influenza telah melonjak hingga 38 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puncak musim hujan dan peningkatan mobilitas masyarakat menjelang liburan kerap membawa serta peningkatan risiko penyakit musiman, terutama influenza dan common cold. Kekhawatiran ini bukan isapan jempol semata.

Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan lonjakan kasus yang patut diwaspadai. Pada pekan ke-38 tahun 2025, kasus influenza telah melonjak hingga 38 persen. Tren penyebarannya diprediksi akan terus meluas hingga awal tahun berikutnya. Fenomena tahunan ini menjadi alarm bagi setiap keluarga di Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan agar rencana akhir tahun tidak berantakan.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Baca Juga

Halodoc merilis laporan Indonesia Health Insights Report 2025. Laporan ini menyingkap fakta mengejutkan mengenai dampak penyakit musiman terhadap rencana keluarga.

“Laporan Indonesia Health Insights Report 2025 dari Halodoc mencatat 40 persen keluarga mengalami masalah kesehatan yang mengganggu rencana liburan akhir tahun mereka,” ujar Chief Marketing Officer Halodoc, Fibriyani Elastria.

Angka ini menunjukkan gangguan kesehatan adalah perusak liburan yang paling sering terjadi. Menariknya, beban terberat justru ditanggung oleh ibu. “Dampak gangguan kesehatan ini paling banyak dialami oleh ibu sendiri (32 persen) sebagai caregiver utama, diikuti oleh anak (28 persen). Artinya, ibu bukan hanya mengurus anggota keluarga yang sakit, tetapi sering kali juga menjadi pihak yang paling rentan mengalami gangguan kesehatan di periode ini,” kata dia.

Ibu, sang penanggung jawab utama kesehatan keluarga, ternyata menjadi pihak yang paling rentan tumbang di masa kritis ini. Laporan tersebut juga mencatat bahwa keluhan utama keluarga Indonesia di periode akhir tahun masih didominasi oleh gejala yang akrab di telinga: demam, batuk, dan flu.

Untuk membekali para orang tua, Halodoc berkolaborasi dengan Tentang Anak, sebuah ekosistem parenting berbasis bukti ilmiah. Kolaborasi ini menghadirkan edukasi penting yang dipimpin oleh dokter spesialis anak dan CEO Tentang Anak, dr Mesty Ariotedjo. 

Dia menekankan pentingnya membedakan penyakit yang sering tertukar, yaitu influenza dan common cold. “Influenza biasanya menimbulkan gejala yang lebih berat dan datang tiba-tiba seperti demam tinggi, nyeri otot dan linu tubuh, sedangkan common cold sering kali lebih ringan dengan gejala seperti hidung tersumbat, bersin, atau gatal tenggorokan,” ujarnya.

Memahami perbedaan ini akan menentukan penanganan yang tepat di rumah. Lalu, apa kunci pencegahan yang paling efektif? Menurut dr Mesty, dasar dari daya tahan tubuh yang kuat terletak pada gaya hidup seimbang.

“Pencegahan yang terpenting dengan memastikan nutrisi makro maupun mikro seimbang, tidur cukup, dan aktivitas fisik. Juga, ketika anak sakit, pastikan mereka beristirahat sehingga pemulihan lebih cepat,” kata dia.

Dokter Mesty juga mengingatkan bahwa peran ibu sebagai caregiver membutuhkan dukungan pengetahuan yang memadai. "Sebagai ekosistem yang fokus pada edukasi kesehatan anak, Tentang Anak terus menghadirkan panduan dan konten edukatif yang membantu orang tua, khususnya para ibu dalam memahami kebutuhan nutrisi, tidur, dan aktivitas anak sesuai tahap usianya, agar ibu tenang dalam menjaga kesehatan keluarga di rumah," ujarnya.

Secara ringkas, dr Mesty membagikan beberapa kiat praktis dan mudah diterapkan di rumah:

-Cukupi waktu istirahat agar daya tahan tubuh tetap optimal.

-Penuhi kebutuhan cairan dan gizi seimbang, termasuk asupan penting seperti vitamin C dan D untuk imunitas.

-Gunakan masker dan jaga etika batuk/bersin untuk memutus rantai penularan dalam rumah.

-Konsultasi dengan dokter jika gejala tidak menunjukkan perbaikan dalam tiga hari atau jika demam terus tinggi.

-Lakukan vaksinasi influenza tahunan bagi seluruh anggota keluarga sebagai lapisan pertahanan terpenting.

Ironisnya, meski pengetahuan tentang gizi dan istirahat sudah tinggi (mayoritas ibu memilih mengonsumsi makanan bergizi 56 persen dan beristirahat cukup 54 persen), laporan Halodoc mencatat bahwa langkah pencegahan yang paling protektif seperti vaksinasi flu masih relatif rendah peminatnya. Padahal, vaksinasi adalah salah satu rekomendasi terpenting dari dokter spesialis untuk menghadapi penyakit musiman ini.

Fibriyani mengatakan Halodoc akan terus berinovasi untuk mendukung keluarga Indonesia. “Melalui Indonesia Health Insights Report dari Halodoc dan kolaborasi dengan Tentang Anak, kami ingin mendukung pengguna kami, terutama para ibu selaku wellness warrior atau caregiver utama, untuk lebih percaya diri dalam mengambil langkah yang tepat dalam menjaga kesehatan keluarga,” kata dia.

Inovasi terbaru Halodoc, yaitu Halodoc+, yang menawarkan paket langganan dengan diskon eksklusif dan saldo Halocoins, diharapkan dapat membuat layanan kesehatan menjadi lebih hemat dan terencana sepanjang tahun. Kolaborasi antara Halodoc dan Tentang Anak, termasuk layanan vaksinasi di rumah kini dapat diakses melalui aplikasi Tentang Anak, serta promosi spesial diskon 20 persen untuk layanan vaksin dengan kode voucher “VAXDIRUMAH” selama November 2025.

photo
Konsumsi ini untuk meredakan flu dan batuk. - (Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement