REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi sebagian orang, olahraga sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari rutinitas harian. Namun, saat tubuh terserang penyakit seperti flu, muncul pertanyaan apakah aman untuk tetap berolahraga? Para ahli kesehatan sepakat bahwa berolahraga saat sakit tetap bisa dilakukan, asalkan dengan batasan dan aturan yang jelas.
Menurut dokter spesialis kedokteran olahraga di The Ohio State University Wexner Medical Center, Michael Jonesco, saat terinfeksi flu, tubuh bekerja ekstra keras untuk melawannya. Hal ini dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk berolahraga. "Satu hal yang sama, ketika kamu sedang flu, tubuhmu bekerja ekstra keras untuk melawannya, yang membuatmu merasa lelah. Hal itu bisa berarti berkurangnya kekuatan otot dan daya tahan, sehingga kamu merasa kehabisan energi jauh lebih cepat saat berolahraga dibanding biasanya," ujarnya dikutip dari Women’s Health pada Selasa (26/8/2025).
Di sisi lain, olahraga juga memiliki manfaat untuk tubuh. "Olahraga merilis banyak hormon yang bisa membuat tubuh lebih baik, terlepas dari apakah kamu sedang flu atau tidak," ujar spesialis penyakit infeksi dan Peneliti senior di Johns Hopkins University Center for Health Security, Amesh Adalja.
Namun, manfaat ini hanya berlaku jika olahraga dilakukan dengan bijak. Spesialis kedokteran olahraga layanan primer di Cedars-Sinai Kerlan-Jobe Institute di Anaheim, Kenton Fibel, mengingatkan, olahraga yang berlebihan ketika sakit bisa membuat tubuh lebih sulit untuk melawan infeksi dan membutuhkan waktu yang lebih lama. Selain itu, Co-Founder dari Barpath Fitness, Katie Kollath, menekankan pentingnya hidrasi.
"Berkeringat berlebih bisa menyebabkan dehidrasi, dan ketika sakit kita harus memastikan bahwa tubuh kita terhidrasi," kata dia.
Lalu, bagaimana kita bisa tahu kapan aman untuk berolahraga? Para ahli menyarankan untuk mengikuti "aturan leher". Menurut dr Adam, seorang spesialis kedokteran olahraga, jika semua gejalamu berada di atas leher, maka aman untuk berolahraga. Tapi kalau gejalanya sudah ada di bawah leher, sebaiknya jangan berolahraga. "Itu aturan yang saya pakai setiap kali ada atlet yang ingin tetap berlatih," kata dia.
Sesuai aturan ini, gejala seperti hidung meler, hidung tersumbat, atau sakit tenggorokan masih memungkinkan untuk berolahraga ringan. Namun, dr Adam mengingatkan, ini bukan saatnya menjalani rutinitas olahraga paling intens. Bagaimanapun juga, tubuh masih berjuang melawan infeksi.
Pilihan olahraga yang ideal saat sakit adalah aktivitas ringan di luar ruangan. Katie Kollath menyarankan berjalan santai di bawah sinar matahari bisa membantu memperlancar aliran darah sehat ke seluruh tubuh dan memungkinkan kamu menyerap vitamin D (yang memperkuat sistem imun). Selain berjalan santai, olahraga lain yang cocok saat flu adalah jogging ringan, bersepeda statis, atau latihan kekuatan ringan. Dengan mendengarkan tubuh dan mengikuti panduan dari para ahli, kita bisa tetap aktif tanpa membahayakan proses penyembuhan.