Senin 29 Apr 2024 15:49 WIB

Tepat Menangani dan Mendeteksi Gangguan Leher

Penyebab gangguan leher itu ada tujuh.

Peserta mendingankan leher saat Maybank Marathon 2022 di kawasan Gianyar, Bali, Ahad (28/8/2022). Sebanyak 10 ribu pelari dari 50 negara mengikuti Maybank Marathon 2022 yang memperlombakan kategori marathon, half marathon dan 10 K dengan total hadiah sebesar Rp 2,4 miliar.
Foto: ANTARA/M Agung Rajasa
Peserta mendingankan leher saat Maybank Marathon 2022 di kawasan Gianyar, Bali, Ahad (28/8/2022). Sebanyak 10 ribu pelari dari 50 negara mengikuti Maybank Marathon 2022 yang memperlombakan kategori marathon, half marathon dan 10 K dengan total hadiah sebesar Rp 2,4 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok Staf Medis (KSM) Orthopaedi dan Traumatologi Klinik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Rahyussalim menjelaskan pegal pada leher, seringkali menjadi masalah mengganggu aktivitas sehari-hari bagi banyak orang dan penting untuk mendeteksi penyebabnya terlebih dahulu dengan memahami kiat penanganannya.

“Sejak kapan pegal ini muncul? Misalnya, sudah lama atau pas bangun tidur, kalau kita yakin penyebabnya apa, penanganannya bisa disesuaikan. Kan penyebab gangguan leher itu ada tujuh, yaitu tulang, syaraf, bantalan tulang, sendi, pembuluh darah, otot, dan kulit,” kata Dokter Salim secara daring, Senin, (29/4/2024). 

Baca Juga

Adapun sebagai contoh, kecelakaan seperti jatuh atau terlibat dalam tabrakan seringkali dapat menyebabkan cedera pada tulang. Selain itu, aktivitas sehari-hari seperti pemotongan rambut juga bisa menyebabkan gangguan pada leher, karena tukang cukur yang sering melakukan tekanan atau pijatan pada leher pelanggan dapat mengakibatkan gangguan pada sendi di daerah tersebut.

"Konsep 'over' atau melebihi batas juga dapat menjadi penyebab gangguan pada tulang. Ketika tulang keluar dari tempatnya yang seharusnya, ini dapat menyebabkan cedera yang serius, ujar Salim.

Beberapa kondisi yang terjadi secara berulang, seperti menaruh barang di atas kepala, juga dapat menyebabkan gangguan pada bantalan tulang. Akibat dari proses tersebut, beberapa orang mengalami gejala syaraf kejepit, di mana nyeri dapat menjalar hingga ke tangan, ujarnya.

Oleh karena itu, Salim menambahkan, penting untuk memperhatikan kapan pegal pada leher muncul. Jika pegal tersebut muncul secara berkala, seperti setelah bangun tidur atau akibat posisi tidur yang tidak tepat, langkah perbaikan sederhana seperti perubahan posisi tidur bisa dilakukan untuk membantu mengurangi keluhan tersebut. 

Namun, ujarnya, jika pegal pada leher sudah dirasakan bertahun-tahun dan tidak memberikan perbaikan meskipun sudah diobati, langkah selanjutnya adalah mencari bantuan dari dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut.

Salim lebih lanjut mengatakan salah satu cara yang sangat efektif untuk mengurangi pegal pada leher adalah dengan melakukan aktivitas fisik. Gerakan fisiologis seperti menggerakkan kepala ke depan dan ke belakang, berlari, atau berjalan dapat membantu merelaksasi otot dan mengembalikan struktur di daerah otot yang terganggu.

"Melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat membantu mengurangi keluhan pegal pada leher. Gerakan-gerakan sederhana seperti menggerakkan kepala dan berjalan dapat memberikan efek positif dalam meredakan ketegangan otot di daerah leher," ungkap Salim.

Menurutnya, dengan pemahaman mengenai penyebab pegal pada leher dan langkah-langkah penanganan yang tepat, diharapkan individu dapat mengatasi keluhan tersebut dan menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih nyaman.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement