8. Josh Brolin sebagai Thanos
Sebelumnya diperankan oleh: Damion Poitier
Thanos terbukti menjadi antagonis utama dari keseluruhan infinity Saga Fase 1 hingga 3 MCU. Karakter ini menghabiskan bagian pertama linimasa MCU untuk mengumpulkan Batu Infinity.
Dalam cameo singkatnya, Thanos diperankan oleh Damion Poitier, aktor kurang terkenal yang memberikan penampilan gerak dan suara untuk Mad Titan. Untuk kemunculan selanjutnya, Thanos diperankan oleh Josh Brolin.
Dia kemudian mengulangi perannya dalam beberapa film, terutama Avengers: Infinity War dan Avengers: Endgame. Bakat akting Brolin tidak disia-siakan di MCU. Meskipun tersembunyi di balik bingkai CGI Mad Titan, suara dan kehadiran Brolin yang berbeda di layar terbukti menjadi pilihan yang sangat baik.
9. Jennifer Lawrence sebagai Mystique
Sebelumnya diperankan oleh: Rebecca Romijin
Mystique telah lama menjadi salah satu tokoh paling menonjol dalam waralaba film X-Men milik Fox. Awalnya dimainkan oleh Rebecca Romijin di X-Men dan dua film berikutnya, peran tersebut dipilih untuk prekuel X-Men: First Class. Karakter lebih muda dimainkan oleh Jennifer Lawrence.
Lawrence sangat baik dalam perannya, namun popularitas dia yang terbukti menjadi masalahnya. Dengan Lawrence menjadi salah satu bintang film terkemuka di dunia, waralaba tersebut memilih untuk lebih sering menampilkannya di layar, sehingga merusak sifat karakternya yang berubah bentuk.
Dengan mencoba menggunakan aktor yang paling terkenal sebanyak mungkin, waralaba tersebut sebenarnya membuat castingnya tampak jauh lebih buruk daripada yang seharusnya dengan memasukkan Mystique ke dalam cerita-cerita yang secara tradisional seharusnya tidak dia ikuti secara nyata.
10. Mark Ruffalo sebagai Hulk
Sebelumnya dimainkan oleh: Edward Norton
Hulk pertama kali muncul di The Incredible Hulk tahun 2008 yang diperankan oleh Edward Norton, peran Bruce Banner atau Hulk kemudian diteruskan ke Mark Ruffalo untuk The Avengers tahun 2012 setelah negosiasi kontrak Norton gagal. Peran tersebut berjalan baik bagi Ruffalo.
Yang membuat perombakan ini berhasil dengan baik adalah kemampuan komedi Ruffalo. Dia membuktikan dirinya mampu menemukan keseimbangan sempurna antara komedi dan emosi untuk iterasi Bruce Banner.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
