Rabu 06 Mar 2024 17:53 WIB

Protes MyDays Berhasil, Tampilan Buku 'Tel Aviv' Dibuang dari Trailer Album Fourever Day6

Trailer album Fourever Day6 sempat tampilkan sampul buku bertuliskan Tel Aviv.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Buku dengan sampul bertuliskan Tel Aviv terpajang di rak buku lokasi pemotretan trailer album Day6, Fourever.
Foto: Tangkapan layar/JYP Entertainment/YouTube
Buku dengan sampul bertuliskan Tel Aviv terpajang di rak buku lokasi pemotretan trailer album Day6, Fourever.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Protes penggemar terhadap JYP Entertainment sepertinya berhasil. Kini, penampakan sampul buku bertuliskan "Tel Aviv" telah dibuang dari trailer Fourever, album comeback Day6.

Sebelumnya, penggemar menyerukan boikot dengan tagar #JYP_BOYCOTT_GENOCIDE. MyDays, sebutan untuk fandom Day6, awalnya bersemangat dengan comeback Day6 setelah menjalani wajib militer, namun perasaan mereka berubah seketika saat melihat trailer album tersebut.

Baca Juga

Menjelang akhir video, anggota Day6 tampak berpose. Di belakang mereka ada rak buku, dan di rak itu tampak salah satu majalah atau buku dengan sampul bertuliskan "Tel Aviv".

Tel Aviv adalah wilayah Palestina yang diduduki Israel sejak pengusiran paksa pada 1948. Tel Aviv dijadikan ibu kota negara oleh Israel.

Kolom komentar Instagram JYP sontak dipenuhi oleh komentar bernada kritik dari warganet yang memprotes penggunaan buku "Tel Aviv" oleh JYP Entertainment sebagai properti dalam trailer album Fourever. Banyak yang menilai hal itu digunakan sebagai propaganda Zionis.

 

Fans juga menggunakan X, media sosial yang sebelumnya bernama Twitter) untuk menyebarkan sebuah gerakan. MyDays menjadikan #JYP_BOYCOTT_GENOCIDE sebagai trending topic di X. Banyak yang mengomentari unggahan promosi Day6 dan menandai JYP Entertainment untuk menyerukan dibuangnya majalah Tel Aviv dari trailer album baru Day6.

Dunia akhir-akhir ini semakin sadar akan permasalahan sosial di kawasan Palestina. Sejak 7 Oktober 2023, jumlah korban tewas di Jalur Gaza dilaporkan telah melampaui 30 ribu orang. Warga Palestina yang masih hidup di Gaza berjuang untuk bertahan hidup karena lebih dari 71.920 orang terluka, kelaparan, kehilangan tempat tinggal, dan kehilangan rumah, keluarga, dan teman.

"Lebih dari 30 ribu warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 70 ribu lainnya terluka di Jalur Gaza sejak perang Israel terhadap Hamas dimulai hampir lima bulan lalu," kata pejabat kesehatan di Gaza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement