Selasa 08 Aug 2023 08:34 WIB

Ingin Beralih ke Vape Dulu Sebelum Berhenti Merokok? Coba Pertimbangkan Ini

Vape digadang memiliki lebih sedikit bahan kimia beracun dibandingkan rokok biasa.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Vape (ilustrasi). Telah terjadi wabah cedera paru-paru dan kematian yang terkait dengan vaping.
Foto:

Riset dari The Johns Hopkins University tentang kandungan vape yang dipublikasikan pada Oktober 2021 mengungkap ribuan kandungan kimia dalam produk vape yang sebagian besar belum teridentifikasi. Di antara yang dapat diidentifikasi oleh tim adalah beberapa zat yang berpotensi berbahaya, termasuk kafein, tiga bahan kimia yang sebelumnya tidak pernah ditemukan dalam rokok elektrik, pestisida, dan dua perasa yang terkait dengan kemungkinan efek toksik dan iritasi pernapasan.

photo
Bahaya vape. - (Republika)

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa vaping buruk bagi jantung dan paru-paru. Nikotin adalah agen utama yang sangat adiktif dalam rokok biasa dan rokok elektrik.

Nikotin menyebabkan orang mendambakan rokok dan menderita gejala putus zat jika Anda mengabaikan keinginan tersebut. Nikotin yang merupakan zat beracun ini dapat meningkatkan tekanan darah dan memacu adrenalin yang meningkatkan detak jantung dan kemungkinan terkena serangan jantung.

Apakah vaping buruk untuk Anda? Ada banyak hal yang tidak diketahui tentang vaping, termasuk bahan kimia apa yang membentuk uap tersebut dan bagaimana pengaruhnya terhadap kesehatan fisik dalam jangka panjang.

"Orang perlu memahami bahwa rokok elektrik berpotensi berbahaya bagi kesehatan Anda," kata Blaha.

Data yang muncul menunjukkan adanya kaitan dengan penyakit paru-paru kronis dan asma serta hubungan antara penggunaan ganda rokok elektrik dan merokok dengan penyakit kardiovaskular. Pengguna membuat dirinya terpapar semua jenis bahan kimia yang belum dipahami dan mungkin tidak aman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement