REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat melihat teman atau keluarga yang kegemukan, mungkin Anda ingin memberikan sedikit nasihat demi alasan kesehatannya. Namun terkadang Anda merasa tidak enak hati karena khawatir orang tersebut tersinggung atau Anda dituduh body shaming. Bagaimana cara tepat memberi tahu keluarga, sahabat, atau kerabat yang tepat mengenai berat badannya yang berlebih tanpa menyakiti perasaannya?
Praktisi psikolog keluarga Nuzulia Rahma Tristinarum mengatakan, cara mengingatkannya adalah dengan memberi pertanyaan. Pertanyaan yang membuat ia berpikir. Jadi kita tidak menasehati dengan sok tahu tapi mengajaknya berpikir.
Misalnya, "Menurut kamu, berat badan kamu wajar nggak?"
"Dengan berat badan seperti sekarang, apa perasaan kamu?"
"Kira-kira dengan berat badan seperti ini, akan membahayakan diri sendiri nggak?
"Udah pernah cari info ada dampaknya nggak ya secara kesehatan?"
"Kira-kira diri sendiri jadi lebih susah nggak untuk melakukan sesuatu?"
Perempuan yang akrab disapa Lia ini menyarankan untuk memberi pertanyaan pada orang tersebut dengan bertahap. Biarkan orang itu mencerna pertanyaan yang diberikan, memprosesnya dalam pikiran sebelum dijawab. "Tak perlu buru-buru mendapatkan jawaban," ujar Lia kepada Republika.co.id, Jumat (9/6/2023).
Dampak psikis body shaming
Lia mengatakan, menjadi obesitas tentu menjadi berbeda dari kebanyakan orang. Hal ini dapat memicu pandangan dan komentar beragam dari orang lain. Jika terlalu banyak menerima komentar yang tidak mengenakkan, tentu saja dapat berdampak secara psikis.
"Hal ini dapat membuat seseorang menjadi rendah diri, insecure, merasa tidak berharga, merasa tidak diterima, merasa tidak dicintai dan jika ditambah dengan faktor-faktor lain dalam dirinya, maka bisa menyebabkan depresi," ujarnya. Secara fisik, orang dengan obesitas juga bisa saja terdampak oleh beberapa cara kerja tubuhnya, misalnya terdampak karena adanya perubahan hormon, kondisi kesehatan, dan lainnya sehingga memicu timbulnya gangguan psikis.
Lia mengatakan, Anda bisa mengubah orang lain dan lingkungan tetapi bisa memilih respon dalam menghadapi orang lain atau lingkungan. Jika ada yang mengejek, sampaikan secara asertif bahwa Anda tidak suka dengan caranya. Sampaikan bahwa kata-katanya menyakiti perasaan.
Jika orang itu tidak peduli, Anda bisa mengabaikan, tak perlu mendengarkan, dan fokus pada perbaikan diri sendiri. Fokus saja pada bagaimana caranya tetap dapat merasa berharga dengan segala keterbatasan kondisi.
"Kita tidak bisa mengontrol orang lain melakukan hal yang kita mau atau kita harapkan. Tapi kita bisa berusaha fokus untuk tetap sehat, berusaha menumbuhkan rasa berharga, rasa percaya diri, tetap berusaha tidak menyusahkan orang lain dengan kondisi kita," kata Lia.
Selain itu, Anda bisa tetap fokus melakukan hal-hal positif yang membuat diri merasa berarti dan bahagia. Misalnya dengan melakukan hobi, mencari prestasi dalam bidang yang Anda sukai, atau membantu banyak orang dengan kelebihan yang Anda miliki.