REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyiapkan menu bekal yang sehat dan bergizi sangatlah penting bagi tumbuh kembang buah hati. Namun demikian, tak jarang orang tua menyiapkan menu simpel berupa double carbo seperti nasi dan mi goreng, untuk bekal anak di sekolah.
Adakah dampaknya pada kesehatan anak? Dokter spesialis gizi klinis dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, Inge Permadi, mengatakan bahwa menu bekal yang double carbo seperti nasi dan mi instan goreng, berisiko menyebabkan anak kurang gizi, obesitas, hingga hipertensi.
"Mi instan goreng itu kan mengandung karbohidrat, juga tinggi lemak dan garam. Kalau anak diberikan bekal nasi dan mi instan goreng atau double carbo, takutnya anak menjadi gemuk, kurang gizi, dan ada hipertensi," kata dr Inge saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (31/5/2023).
Menurut dr Inge, mi instan memiliki nilai gizi yang rendah, sehingga tidak disarankan dikonsumsi terlalu sering oleh anak-anak, juga orang dewasa. Jika pun dikonsumsi atau dijadikan bekal, ia menyarankan untuk menambahkan sumber protein ke dalamnya.
"Proteinnya bisa hewani , contohnya ikan, ayam, daging, telur, dan susu. Juga bisa ditambahin protein nabati, seperti kacang-kacangan dan produknya, yaitu tempe dan tahu, jadi kebutuhan gizinya bisa terpenuhi," kata dr Inge.
Dokter Inge juga mengajak orang tua untuk lebih aware akan kesehatan buah hatinya. Realisasinya bisa dilakukan dengan menyiapkan bekal bergizi bagi buah hati.
"Kalau uangnya terbatas, bisa memberikan bekal nasi dan telur, itu lebih baik daripada nasi dan mi instan," kata dr Inge.