Kamis 06 Apr 2023 13:32 WIB

Terabaikan 5 Dokter, Oprah Winfrey Ungkap Gejala Perimenopause yang Pengaruhi Jantungnya

Oprah Winfrey tak mengalami gejala umum perimenopause.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Oprah Winfrey tak mengalami gejala umum perimenopause.
Foto: EPA
Oprah Winfrey tak mengalami gejala umum perimenopause.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Oprah Winfrey belum lama ini bicara terbuka mengenai kebingungan yang pernah dia alami menjelang masa menopause atau perimenopause. Kala itu, Winfrey mengalami gejala perimenopause yang tak bisa dijelaskan oleh lima dokter berbeda.

Pembawa acara dan produser televisi tersebut mengungkapkan bahwa dia tak mengalami gejala umum perimenopause, seperti hot flashes atau sensasi panas pada tubuh bagian atas. Akan tetapi, dia mulai merasakan jantungnya kerap berdebar lebih cepat ketika memasuki penghujung usia 40-an.

Baca Juga

Ketika menyadari bahwa jantungnya kerap berdebar kencang, Winfrey mencoba untuk berkonsultasi dengan dokter. Tak hanya dengan satu dokter, Winfrey bahkan menemui lima orang dokter untuk mendapatkan jawaban mengenai keluhan tersebut. Satu orang dokter bahkan meresepkannya obat-obatan jantung untuk mengatasi keluhan jantung berdebar atau palpitasi jantung yang Winfrey alami.

"Dia tak pernah sekali pun menyebut bahwa (keluhan palpitasi jantung) ini mungkin disebabkan oleh menopause atau perimenopause," jelas Winfrey, seperti dilansir Today, Kamis (6/4/2023).

Winfrey justru menemukan hubungan antara palpitasi jantung dengan perimenopause secara tak sengaja melalui sebuah buku. Buku tersebut membahas soal palpitasi jantung sebagai salah satu gejala dari perimenopause.

Selain palpitasi jantung, Winfrey juga mengalami gejala klasik perimenopause berupa brain fog. Winfrey mengatakan gejala ini sempat membuatnya tidak bisa berkonsentrasi saat membaca. Padahal, membaca merupakan salah satu aktivitas yang sangat dia sukai.

"Saya tak bisa berkonsentrasi dalam waktu lama," ujar Winfrey.

Keluhan serupa ternyata juga dirasakan oleh teman Winfrey. Keduanya merasa gejala brain fog ini membuat mereka menjadi sulit berkonsentrasi dan ketajaman berpikir mereka menjadi lebih tumpul.

Dalam kesempatan yang sama, kontributor NBC News Maria Shriver turut membagikan informasi yang dia peroleh selama meriset dan memberitakan persoalan menopause. menurut Shriver, ada banyak dokter yang salah mendiagnosis gejala perimenopause sebagai gejala depresi atau gangguan kecemasan usia paruh baya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement