Rabu 16 Aug 2023 13:01 WIB

Oprah Winfrey dan Kru TV Ditolak Masuk ke Pusat Pengungsi Maui?

Oprah Winfrey sering bolak-balik ke rumahnya di Hawaii.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Oprah Winfrey membawa kru TV-nya ke Maui, Hawaii yang dilanda kebakaran hebat.
Foto: AP/Paul Drinkwater
Oprah Winfrey membawa kru TV-nya ke Maui, Hawaii yang dilanda kebakaran hebat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah daerah Maui telah memberikan klarifikasi atas laporan bahwa Oprah Winfrey dan kru kameranya ditolak saat mengunjungi tempat pengungsian para penyintas kebakaran hutan. Dalam sebuah unggahan di Facebook pada hari Ahad (13/8/2023), para pejabat mengatakan bahwa Oprah dapat mengunjungi pusat evakuasi, namun tidak dengan kru TV.

"Untuk mengklarifikasi, Oprah dapat mengunjungi tempat pengungsian di Maui, dan kami berterima kasih kepadanya karena menginstruksikan jurnalis media dan kru kamera untuk tetap berada di luar. Kami menyambut baik upaya Oprah untuk membantu bangkitkan semangat dan memberikan kasih kepada para korban bencana yang tragis ini," demikian pernyataan dari pemerintah setempat, seperti dilansir Aceshowbiz, Rabu (16/8/2023).

Baca Juga

Pernyataan itu melanjutkan bahwa kebijakan pemerintah di masa darurat memang tidak memperbolehkan kru kamera atau reporter menemani pejabat dan selebritas ke tempat penampungan darurat. Ia pun meminta kru TV Oprah untuk memahami akan kebijakan tersebut.

"Kunjungan kru Oprah ke dalam tempat pengungsian hari itu benar-benar mengharukan. Dan kami menghargai pengertian mereka terhadap kebijakan kami yang tidak memperbolehkan kru kamera atau reporter menemani para pejabat dan selebriti di tempat penampungan darurat kami. Terima kasih," kata pemerintah.

Pada bagian komentar, para pengguna Facebook memuji keputusan para pejabat Maui yang tidak mengizinkan adanya kamera media.

"Kita sedang mengalami krisis, Maui tidak perlu mendorong aksi publisitas," kata seorang warganet.

"Saya mengapresiasi kebijakan ini. Hanya karena dia tinggal di sana, bukan berarti dia berhak memfilmkan tragedi orang lain," kata warganet lain.

Salah satu komentator lainnya mencatat bahwa banyak orang yang membantu para penyintas, dan tidak berusaha mencari pengakuan dengan merekamnya untuk dipublikasikan ke publik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement