REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penuaan ternyata tidak hanya terjadi pada kulit, tapi juga organ lain di bawah kulit, bahkan hingga ke otot. Oleh karena itu, perawatan antiaging yang digunakan harus bisa menembus hingga ke otot.
Presiden Direktur Miracle Clinic Group, dr Lanny Juniarti, menjelaskan wajah tidak hanya sebatas kulit. Kulit hanya lapisan luar dan hanya bungkusnya saja.
Bagian kulit memang paling mudah dimanipulasi karena berada di lapisan terluar sehingga paling terlihat. Namun, sebetulnya, teknologi terlalu canggih tidak terlalu dibutuhkan untuk sekadar memberikan manipulasi pada kulit.
"Dengan skincare juga cukup jika kita tidak memiliki problem pada kulit atau ada masalah kulit yang simpel, tidak kompleks," ujarnya usai acara peluncuran Miracle Ultimate #Emface di Jakarta, belum lama ini.
Ketika usia masih muda, sel kulit masih baik. Kolagen masih prima dan bagian yang kendur hanya lapisan permukaan kulit.
"Pakai skincare dan menjalani pengencangan kulit dengan teknologi pada umumnya sudah cukup, misalnya dengan 'setrika wajah' memakai radio frekuensi (RF) atau ultrasound," kata dr Lanny.
Akan tetapi, jika sudah mengalami penuaan, itu artinya yang dibutuhkan ialah perawatan anti-aging pengencangan kulit yang lebih canggih. Dr Lanny mengungkapkan, sampai saat ini perawatan yang ada di pasaran kebanyakan belum menggunakan teknologi yang mampu menembus sampai serabut ototnya.
Padahal, perawatan otot ini penting sekali ketika proses penuaan yang lebih lanjut sudah terjadi. Sebab, yang kendur bukan hanya kulitnya, tapi juga ototnya.
"Tapi kalau sudah 35 atau 40 tahun, sudah mulai kekenduran bukan hanya di kulit, tapi juga sampai ke otot," jelasnya.
Untuk menghadapi masalah seperti ini, proses pengencangan sebatas kulit tidak cukup. Hasilnya tidak akan memuaskan. Oleh karena itu, muncullah teknologi canggih yang tujuannya mengencangkan wajah mulai dari lapisan kulit hingga ke ototnya.