REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bayangkan sebuah festival musik; piknik keluarga di tepi laut, diiringi alunan merdu dari Tulus, Hindia, dan Feast, namun di balik euforia itu tersimpan sebuah misi lingkungan yang mendalam. Inilah narasi yang diusung oleh acara Sunset di Pantai, sebuah inovasi yang memadukan hiburan dengan kesadaran konservasi.
Digelar pada 15 November 2025 di Pantai Indah Kapuk, Land’s End PIK 2, Jakarta, acara ini membawa tagline yang lebih dari sekadar dekorasi yaitu “Music Show with Green, Conservation & Culture Movement”. Sejak sore hingga malam, musik yang menyenangkan dari musisi lokal seperti Tarasinta hingga ditutup oleh Tulus dan Ghea Indrawari, menjadi latar belakang bagi pesan penting yakni perlunya menghormati alam dan menjaga kekayaan hayati.
Inti dari gerakan ini adalah program edukasi konservasi tumbuhan yang secara konsisten mengangkat isu pelestarian alam, memperkenalkan sosok yang mereka sebut Plant Hero. Pahlawan tumbuhan yang diangkat dalam kesempatan ini adalah Cryptocoryne ciliata, spesies tumbuhan pesisir yang perannya amat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pantai yang rentan. Cryptocoryne ciliata adalah tumbuhan air dari keluarga Araceae yang hidup di garis batas antara darat dan laut, tepatnya di kawasan pasang surut, muara sungai, air payau, atau rawa-rawa pesisir.
Perannya dalam ekosistem dinilai sangat vital dan patut disorot. Akar Cryptocoryne ciliata bekerja bagaikan jangkar alami, berfungsi menahan sedimen dengan kuat agar tidak terbawa arus. Dengan kekuatan diamnya ini, tumbuhan tersebut secara efektif membantu mencegah erosi dan menjaga kestabilan tanah di pesisir, yang merupakan pertahanan alami pertama terhadap abrasi.
Selain itu, dedaunan rimbunnya berfungsi ganda sebagai tempat perlindungan yang aman bagi biota kecil, termasuk udang dan ikan muda, menjadikan tumbuhan ini sebagai bagian kunci dari rantai kehidupan di kawasan pantai. Lebih dari sekadar penahan tanah, Cryptocoryne ciliata juga bertindak sebagai sistem penyaringan alami, menyerap kelebihan nutrisi yang berpotensi mencemari air. Keberadaannya dengan sendirinya menjadi indikator alami bahwa ekosistem pantai di sekitarnya masih sehat dan murni.