REPUBLIKA.CO.ID, GLASTONBURY — Festival musik Glastonbury di Inggris menjadi sorotan pada Sabtu (28/6/2025) setelah grup rap asal London, Bob Vylan, memimpin seruan “Death to the IDF” di tengah meningkatnya dukungan terhadap Palestina dari para pengunjung festival. Seruan tersebut, yang merujuk pada militer Israel, disampaikan berulang kali oleh Bob Vylan selama penampilan mereka di panggung utama.
Dilansir dari Middle East Eye, Ahad (29/5/2025), banyak penonton terlihat mengibarkan bendera Palestina dan ikut menyuarakan slogan tersebut, sebagai bentuk protes terhadap agresi Israel di Gaza. Penampilan kontroversial itu berlangsung tak lama sebelum grup hip-hop asal Irlandia Utara, Kneecap, tampil di panggung. Grup ini dikenal vokal mendukung hak-hak Palestina dan telah menjadi sorotan politik di Inggris.
BBC sempat menyiarkan langsung pertunjukan Bob Vylan tanpa sensor, termasuk bagian seruan tersebut. Namun, BBC kemudian memblokir siaran langsung penampilan Kneecap dengan alasan pedoman editorial.
Bob Vylan, yang terdiri dari vokalis/gitaris Bobby Vylan dan drummer Bobbie Vylan, dikenal dengan gaya musik campuran punk, grime, dan hip-hop, serta lirik yang sering mengangkat isu sosial seperti rasisme, kesehatan mental, dan gentrifikasi di komunitas kulit hitam Inggris.
Sebelumnya di hari yang sama, penyanyi berdarah Inggris-Turki, Nilüfer Yanya, tampil dengan latar bertuliskan “Free Free Palestine.” Sebuah spanduk dukungan untuk Palestina juga dikibarkan di atas panggung.
Sementara itu, ketegangan seputar kehadiran Kneecap di festival telah meningkat dalam beberapa hari terakhir. Salah satu anggotanya, Liam Óg Ó hAnnaidh, tengah menghadapi dakwaan terkait dugaan aksi terorisme karena menampilkan bendera Hizbullah saat pertunjukan tahun lalu. Ia dijadwalkan hadir di pengadilan pada 20 Agustus mendatang. Dalam pernyataan Mei lalu, grup ini membantah tuduhan tersebut dan menyatakan akan membela diri dengan keras.
Menjelang penampilan mereka, Ó hAnnaidh terlihat mengenakan kaus bertuliskan “We Are All Palestine Action,” merujuk pada jaringan aktivis Palestine Action yang dikenal melakukan aksi langsung terhadap perusahaan-perusahaan yang terkait dengan perdagangan senjata Israel dan perang di Gaza. Foto Ó hAnnaidh dengan kaus tersebut diunggah ke akun resmi band di platform X satu jam sebelum penampilan mereka dimulai.
Pemerintah Inggris dilaporkan tengah mengupayakan pelarangan resmi terhadap kelompok Palestine Action sebagai organisasi teroris, menyusul aksi terbaru mereka yang menerobos markas udara RAF Brize Norton atau pangkalan militer terbesar Inggris dan menyemprot dua pesawat dengan cat saat menaiki skuter listrik. Kelompok ini mengeklaim pangkalan tersebut kerap menjadi titik keberangkatan pesawat ke RAF Akrotiri di Siprus, yang digunakan untuk operasi militer di Gaza dan Timur Tengah.
Sebagai tanggapan, Menteri Dalam Negeri Inggris Yvette Cooper sedang menyusun rancangan perintah pelarangan terhadap kelompok tersebut, yang dijadwalkan diajukan ke parlemen pada Senin. Jika disahkan, maka menjadi bagian dari atau mempromosikan kelompok ini akan dianggap sebagai tindak pidana.
Meski ada tekanan, termasuk dari Perdana Menteri Keir Starmer yang menyatakan Kneecap “tidak seharusnya tampil di Glastonbury,” pertunjukan mereka tetap berlangsung.
Pihak penyelenggara festival bahkan mengeluarkan imbauan manajemen kerumunan sebelum pertunjukan Kneecap, memperingatkan kemungkinan kepadatan penonton dan mendorong pengunjung untuk mempertimbangkan acara alternatif jika area terlalu penuh.
Pimpinan festival, Emily Eavis, membela keikutsertaan para artis tersebut dengan menegaskan Glastonbury tetap menjadi ruang bagi beragam suara. Katanya, semua orang disambut di sini.