Senin 15 Dec 2025 21:38 WIB

Ribuan Desa Belum Terkoneksi Internet, Pemerintah Luncurkan Program Kampung Internet

Hingga saat ini terdapat 2.333 desa di Indonesia yang belum terkoneksi internet.

Sejumlah siswa SDN 1 Inten Jaya mengerjakan tugas melalui gawainya di Kampung Lebak Limus, Lebak, Banten, Senin (20/7/2020). Sejumlah siswa yang tinggal di daerah pelosok tersebut kesulitan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring dan tepaksa menempuh perjalanan hingga satu kilometer dari kediamannya menuju ke dataran yang lebih tinggi agar mendapatkan jaringan internet guna mengerjakan tugas sekolah melalui gawai yang nantinya dikirim melalui aplikasi percakapan WhatssApp.
Foto: ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Sejumlah siswa SDN 1 Inten Jaya mengerjakan tugas melalui gawainya di Kampung Lebak Limus, Lebak, Banten, Senin (20/7/2020). Sejumlah siswa yang tinggal di daerah pelosok tersebut kesulitan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring dan tepaksa menempuh perjalanan hingga satu kilometer dari kediamannya menuju ke dataran yang lebih tinggi agar mendapatkan jaringan internet guna mengerjakan tugas sekolah melalui gawai yang nantinya dikirim melalui aplikasi percakapan WhatssApp.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesenjangan akses internet di wilayah perdesaan masih menjadi tantangan besar dalam pelaksanaan transformasi digital nasional. Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) mencatat hingga saat ini terdapat 2.333 desa di Indonesia yang belum terkoneksi internet.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.017 desa belum terjangkau jaringan 4G, sementara 316 desa lainnya merupakan wilayah ladang nonpermukiman yang belum merasakan manfaat konektivitas digital. Kondisi ini menunjukkan pemerataan infrastruktur telekomunikasi masih menghadapi hambatan serius, terutama di daerah perdesaan dan terpencil.

Pembangunan konektivitas di wilayah desa dihadapkan pada berbagai tantangan, mulai dari kondisi geografis, keterbatasan infrastruktur dasar, hingga persoalan keberlanjutan operasional jaringan. Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) menilai pengembangan jaringan di perdesaan perlu mempertimbangkan dinamika pemekaran wilayah, pergerakan penduduk, serta skala ekonomi yang memengaruhi kelayakan investasi.

Pemerintah menyadari tantangan tersebut harus segera diatasi guna memastikan masyarakat desa memiliki akses terhadap informasi, layanan publik, serta peluang ekonomi digital. Untuk itu, Kemkomdigi meluncurkan Program Kampung Internet sebagai salah satu langkah percepatan pemerataan konektivitas.

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyatakan Program Kampung Internet merupakan wujud kehadiran negara dalam menjamin akses informasi yang merata hingga ke desa-desa terpencil.

“Program Kampung Internet merupakan wujud kehadiran negara dalam memastikan informasi dan konektivitas dapat diakses merata oleh masyarakat, termasuk desa-desa terpencil,” ujar Meutya saat meresmikan Program Kampung Internet di Desa Sribit, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Rabu (5/11).

Program Kampung Internet dirancang untuk menghadirkan akses internet berbasis fixed broadband yang dapat dimanfaatkan secara bersama oleh masyarakat desa. Pada tahap awal, program ini dikembangkan di 20 desa dengan total 1.194 titik akses yang tersebar di Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, dan Lampung.

Cakupan program kemudian diperluas dengan menghadirkan 87 titik tambahan di Kabupaten Sragen. Dalam pelaksanaannya, pengadaan jaringan Kampung Internet melibatkan penyedia layanan internet lokal untuk memperkuat ekosistem digital di daerah.

Selain itu, pemerintah juga terus mempercepat pemerataan konektivitas nasional melalui pemanfaatan berbagai infrastruktur, mulai dari jaringan fiber optik, radio link, VSAT, hingga satelit. Program Kampung Internet menitikberatkan pada keberlanjutan layanan serta peningkatan kapasitas masyarakat desa agar mampu mengelola infrastruktur jaringan secara mandiri.

Meutya menekankan bahwa pembangunan infrastruktur digital harus diiringi dengan pengembangan talenta. Oleh karena itu, Kemkomdigi menyiapkan program pengembangan sumber daya manusia untuk mendukung keberlanjutan Kampung Internet.

Pemerintah menggandeng Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk menyiapkan tenaga terampil digital yang akan dilibatkan dalam pengelolaan dan pemeliharaan jaringan Kampung Internet di daerah. Lulusan SMK diharapkan dapat menjadi teknisi lokal yang menjaga operasional jaringan sekaligus memperoleh peluang kerja di wilayahnya sendiri.

Skema ini diharapkan dapat memperkuat kemandirian desa dalam mengelola fasilitas digital, sekaligus mendorong tumbuhnya ekosistem ekonomi berbasis teknologi di perdesaan.

Pemerintah menaruh harapan besar agar Kampung Internet dapat membuka peluang baru dan mendorong aktivitas produktif masyarakat desa. Ketersediaan akses internet dinilai mampu mendukung kegiatan belajar pelajar, meningkatkan kualitas layanan publik desa, serta membuka ruang pengembangan usaha bagi pelaku UMKM.

Seiring dengan perluasan konektivitas, pemerintah juga mendorong pemanfaatan internet secara positif dan produktif. Meutya mengingatkan masyarakat desa, khususnya generasi muda, agar memanfaatkan akses internet untuk kegiatan edukasi, ekonomi, dan pengembangan keterampilan.

“Kita harapkan ketika akses internet masuk ke desa-desa ini dimanfaatkan untuk hal-hal yang meningkatkan produktivitas sektor utama di daerah sekitar. Ini titipan kami, khususnya kepada anak-anak muda, agar internet dimanfaatkan untuk produktivitas,” kata Meutya.

Melalui Program Kampung Internet, pemerintah berharap pemerataan konektivitas dapat dipercepat sehingga desa-desa di Indonesia menjadi lebih terhubung, produktif, dan sejahtera.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement