Rabu 19 Nov 2025 14:31 WIB

Ulasan Film Wicked: For Good, Adaptasi Musikal dengan Cerita Mind-Blowing

Film Wicked: For Good mendapat rating usia 13+.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Salah satu adegan di film Wicked For Good.
Foto: Dok. Universal Pictures
Salah satu adegan di film Wicked For Good.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film sekuel Wicked: For Good akan tayang di bioskop Indonesia pada 19 November 2025. Film yang dibintangi Ariana Grande dan Cynthia Erivo ini sukses membawa sensasi Broadway ke layar lebar, lengkap dengan akting yang solid dan cerita yang benar-benar memukau.

Pada Sabtu (15/11/2025) malam, Republika.co.id berkesempatan menonton film ini. Selama dua jam 17 menit, penonton dimanjakan oleh kualitas akting, musikal, hingga detail ekspresi para pemain yang terasa sangat teatrikal. Bahkan ekspresi kecil dari para pemeran pendukung pun dieksekusi dengan presisi.

Baca Juga

Melanjutkan kisah dari film pertama, Wicked: For Good mengikuti perjalanan Elphaba (Erivo) yang kini menjadi buronan di hutan Oz setelah dicap sebagai penyihir jahat. Dalam pengasingannya, ia bertekad mengungkap kebenaran tentang Sang Wizard, yang selama ini menutupi ketidakadilan terhadap para makhluk Oz terutama hewan-hewan yang telah dibungkam suaranya.

Sementara itu, Glinda (Grande) menikmati kehidupan glamor di Emerald City sebagai simbol kebaikan. Namun di balik popularitasnya, ia justru terperangkap menjadi alat propaganda rezim Wizard. Di bawah pengaruh Madame Morrible, Glinda diminta menenangkan rakyat lewat pesona dan pidatonya, meski hatinya masih dihantui perpisahannya dengan Elphaba.

Grande dan Erivo tampil dengan sangat meyakinkan. Keduanya berhasil menghidupkan emosi karakter melalui akting maupun lagu. Dialog yang sering kali disampaikan lewat nyanyian juga terasa lebih kuat dan mengena, menjadikan setiap adegan hidup dan penuh rasa.

Film Wicked: For Good juga menyuguhkan refleksi mendalam. Menonton film ini seakan diingatkan kembali bahwa sesuatu yang dianggap jahat belum tentu jahat, sebagaimana rakyat Oz yang mudah menghakimi hanya berdasarkan kabar dan citra yang dibentuk penguasa.

Film ini sukses mengemas isu-isu penting seperti diskriminasi, ketidakadilan, dan ketimpangan sosial dalam cerita yang menghibur. Di sisi lain, hubungan persahabatan antara Elphaba dan Glinda tetap membawa nuansa emosional di film. Begitupun kisah percintaan, yang hadir lewat kisah hubungan rumit antara Elphaba, Glinda, dan Fiyero (Jonathan Bailey).

Film Wicked: For Good mendapat rating usia 13+ oleh Lembaga Sensor Film (LSF). Meski demikian, menurut pengamatan Republika.co.id, terdapat beberapa adegan mesra sehingga pendampingan orang tua tetap disarankan bagi penonton remaja.

Disutradarai kembali oleh Jon M Chu, yang sebelumnya sukses lewat Crazy Rich Asians, film ini merupakan adaptasi dari musikal "Wicked" karya Winnie Holzman dan Stephen Schwartz, yang berakar pada novel Gregory Maguire. Holzman bekerja sama dengan Dana Fox untuk menulis naskah, kali ini dengan pendekatan yang lebih emosional dan politis dibanding film pertamanya. Dengan produksi yang matang dan cerita yang mind-blowing, Wicked: For Good layak ditonton.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement