Menurut Glatter, tim yang menangani Renner tidak boleh mengesampingkan patah tulang wajah sebagai sumber memar dan pembengkakan wajah. Glatter membagikan pendapatnya mengenai perawatan yang dapat dilakukan Renner saat dia pulih dan merehabilitasi, serta potensi efek jangka panjang dari cederanya.
View this post on Instagram
Pemulihan dari patah tulang paha atau tibia (kaki bagian bawah) dengan alat fiksasi eksternal dengan pin dapat diperpanjang dan memerlukan terapi fisik selama beberapa bulan. Sementara, pemulihan pascafiksasi dan pembedahan untuk patah tulang di tubuh bagian bawahnya dapat menyebabkan nyeri kronis dan sindrom nyeri regional kompleks (CRPS) yang memengaruhi lama kesembuhan.
Dokter yang menangani para atlet di Olimpiade Rio 2016 itu mengatakan tim medis yang merawat Renner akan selalu memantau kemajuannya dalam banyak hal. Termasuk, mengevaluasi pemulihan fungsi tubuh, tingkat nyeri, dan kebutuhan akan pengobatan nyeri. Dari itu semua, baru bisa dipertimbangkan soal Renner kembali membintangi tayangan laga.
"Risiko rasa sakit jangka panjang atau kronis akibat semua cederanya menghadirkan tantangan berkelanjutan untuk rehabilitasi. Meskipun demikian, kemampuannya untuk kembali berakting akan ditentukan oleh bagaimana kemajuan rehabilitasinya," kata Glatter, dikutip dari laman Fox News, Jumat (13/1/2023).