REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jennifer Lawrence menuai protes dari pengguna media sosial karena pernyataannya soal perempuan yang menjadi pemeran utama di film laga. Aktris 32 tahun yang berperan sebagai Katniss Everdeen dalam serial film The Hunger Games itu dinilai perlu mempelajari kembali sejarah industri perfilman.
Dalam wawancara dengan Viola Davis untuk program "Actors on Actors" di Variety, Lawrence mengklaim bahwa tidak ada perempuan yang menjadi pemeran utama di film aksi sebelum dirinya. Menurut aktris peraih Oscar ini, sebelum Hunger Games rilisan 2012, tidak ada sineas yang pernah menempatkan perempuan sebagai pemeran utama film aksi karena itu tidak akan berhasil.
"Kita selalu diomongin kalau anak perempuan dan laki-laki dapat mengidentifikasi diri dengan pemeran utama pria, tetapi anak laki-laki tidak dapat mengidentifikasi diri dengan pemeran utama perempuan," ujar Lawrence, dikutip dari laman AceShowbiz, Kamis (8/12/2022).
Lawrence mengaku senang setiap kali ada rilisan film yang berupaya mendobrak semua stigma dan kebohongan untuk menjauhkan orang-orang tertentu dari film. Dia ingin memastikan semua orang bisa merasakan posisi yang sama, tidak terpatok pada gender.
Banyak yang tidak setuju dengan pernyataan Lawrence. Salah satunya Franklin Leonard, pendiri The Black List, yang menyanggah klaim bahwa tidak ada pemeran utama perempuan dalam film aksi sebelum Hunger Games. "Benar sekali bahwa Hollywood memiliki bias nyata terhadap film laga yang dibintangi oleh perempuan karena keyakinan konyol tentang siapa yang mengidentifikasi siapa," ujarnya penuh sindiran.
Editor bisnis Axios, Dan Primack, menunjukkan deretan nama aktris yang memerankan jagoan di film laga, jauh sebelum Lawrence. "Sigourney Weaver (Aliens), Linda Hamilton (Terminator), Uma Thurman (Kill Bill), para Charlie's Angels," kata Primack.