Rabu 09 Nov 2022 14:34 WIB

Jakarta Coffee Week Bawa Potensi Kopi Lokal Kepada Anak Muda

Kopi lokal sangat berpotensi bersaing dengan jaringan kopi global.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nora Azizah
Kopi lokal sangat berpotensi bersaing dengan jaringan kopi global.
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Kopi lokal sangat berpotensi bersaing dengan jaringan kopi global.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Co-Founder Jakarta Coffee Week (Jacoweek), Hendri Kurniawan mengatakan acara tahunan ini bertujuan memperkenalkan potensi barista dan kopi lokal kepada generasi muda. Hal itu bertujuan untuk menggaungkan bahwa industri kopi dalam negeri juga berkualitas, serta mampu bersaing dengan jaringan kopi global.

“Jacoweek sendiri kita ingin memperkenalkan talenta tersembunyi yang sebenarnya orang tak pernah tahu,” kata Hendri dalam acara jumpa pers Livin’ Jakarta Coffee Week (Jacoweek) 2022 di Jakarta Pusat, Selasa (8/11/2022).

Baca Juga

Jacoweek mengangkat potensi barista-barista lokal melalui kompetisi agar mereka bisa tampil. Mereka akan berkompetisi dalam program Tarung Tiga, yang merupakan kompetisi manual brewing diikuti oleh seluruh pemenang dari kompetisi lokal di tiga kota (Medan, Bandung, dan Surabaya). Tarung Tiga memiliki cara unik dalam penilaiannya, yaitu memungkinkan para peserta untuk menilai hasil brewing mereka sendiri agar dapat mengetahui hasil brewing mana yang paling berkualitas dan dapat diterapkan pada bisnis mereka.

“Kita angkat barista lokal dengan kompetisi agar mereka bisa perform. Ternyata banyak sekali brand lokal yang potensinya bagus, sehingga sekarang mereka menjadi ternama di Indonesia,” ujar Hendri.

Dia berharap hal itu memberi edukasi kepada masyarakat, khususnya generasi muda tentang potensi industri kopi dalam negeri. “Anak muda jadi mengerti bahwa banyak sekali brand lokal yang potensinya luar biasa,” kata Hendri.

Di luar negeri sendiri, Hendri mengatakan brand indie juga mengusung biaya marketing rendah, sehingga harga kopinya tidak mahal. Meski demikian, kualitas kopi dari brand indie itu tidak kalah dengan gerai kopi ternama.

Terkait kopi kekinian, Hendri mengatakan salah satu minuman yang sedang hype adalah kopi mocktail. Minuman itu berukuran kecil, tetapi memiliki presentasi yang cantik dan lucu.

“Itu minuman-minuman lucu, ukuran kecil, tapi bentuknya cantik. Itu sekarang yang jadi menarik untuk orang yang nggak minum kopi hitam,” ujar dia.

Dia menyadari bahwa banyak orang tidak suka minuam kopi karena pahit atau asam. Karena itu, inovasi kopi mocktail mampu menarik minat mereka yang tidak suka kopi hitam.

“Jadi secara presentasi di kafe bagus, bentunya bagus, bisa memenuhi fomo-nya mereka. Itu lagi tren,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement