Rabu 09 Nov 2022 05:49 WIB

Diet Ini Bisa Redakan Stres dalam Sebulan, Apa Itu?

Pola makan bisa membantu mengelola stres.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Dwi Murdaningsih
Makan (ilustrasi)
Foto:

 

Ahli gizi Dr Claire Shortt menambahkan, makanan-makanan seperti ini juga memiliki sifat antiinflamasi. Seperti diketahui, makanan yang bersifat antiinflamasi berkaitan dengan penurunan kadar kortisol di dalam tubuh.

Selain makanan fermentasi dan berserat tinggi, Dr Shortt mengatakan makanan yang mengandung lemak sehat atau lemak tak jenuh juga dapat menurunkan inflamasi. Teh hijau, dark chocolate, dan buah beri pun memiliki banyak antioksidan dan polifenol yang bisa membantu mengurangi inflamasi.

Mengacu pada studi dari Second Medical Military University dan Boston University School of Medicine, peradangan merupakan respons langsung terhadap stres. Peradangan ini menjadi reaksi fisik untuk meningkatkan pelepasan hormon adrenalin dan kortisol ketika respons fight or flight terpicu.

"Mengonsumsi makanan yang seimbang dalam interval yang rutin sepanjang hari akan membantu meregulasi kadar kortisol di dalam tubuh dan nantinya juga membantu mengurangi inflamasi," jelas Dr Shortt.

Meski pola makan bisa membantu mengelola stres, Dr Shortt mengatakan pengelolaan stres juga perlu memperhatikan beberapa faktor lain. Sebagian di antaranya adalah menjaga kualitas dan kuantitas tidur, olahraga rutin, serta istirahat.

"Semua adalah faktor yang berkontribusi terhadap pengelolaan kadar stres," ungkap Dr Shortt.

Terkait asupan makan, ada lima macam makanan yang diketahui dapat membantu menurunkan stres. Berikut ini adalah kelima makanan tersebut beserta beberapa contohnya:

1. Makanan fermentasi: Tempe, kimchi, yoghurt kefir, acar, kombucha, miso, cuka sari apel, roti sourdough.

2. Makanan berserat tinggi: Kacang polong, lentil, kacang merah, brokoli, alpukat, buah beri, apel, buah kering, wortel, pisang, stroberi.

3. Makanan protein tinggi: Daging merah tanpa lemak seperti sapi dan domba, unggas seperti ayam dan kalkun, ikan dan makanan laut, khususnya udang, kepiting, dan lobster, serta produk olahan susu seperti susu, yoghurt, telur, dan keju.

4. Makanan tinggi omega 3: Ikan seperti salmon, tiram, sarden, biji chia, dan minyak zaitun.

5. Makanan tinggi lemak sehat atau tak jenuh: Minyak seperti minyak kacang atau minyak kanola, alpukat, kacang-kacangan seperti almond, hazelnut, dan pecan, serta biji-bijian seperti wijen dan labu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement