REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Saat ini, jumlah orkestra di Indonesia mungkin masih minim. Salah satu yang masih ada hingga saat ini adalah Nirvan Kirtan Orchestra (NKO).
CEO NKO, Teguh Jati Gumawang, menjelaskan NKO berdiri pada 2003. Pendirinya adalah almarhum Tatok Timur, seorang drummer yang populer pada zamannya.
Kehadiran NKO di belantika musik tanah air bertujuan untuk mengagungkan Tuhan dan segala ciptaan-Nya. Karena itu, mereka mengusung musik eulogi yang artinya musik sanjungan atau pujian terhadap Sang Pencipta.
"NKO adalah genre musik yang menggunakan tata musik tiga dimensi. NKO adalah perpaduan orkestra dan big band," jelasnya kepada Republika.co.id, dikutip Ahad (4/9/2022).
NKO beranggotakan Usha pada cello, Jamet pada biola 2, Merry pada flute, Mia pada klarinet, Molyna pada vibraphone, Aryo pada drum, Eugenia pada piano, dan Didiet pada biola 1 sekaligus sebagai concert master. NKO tidak mengiringi penyanyi siapapun, tapi mereka membawakan lagunya sendiri.
Musik yang ada dinikmati sendiri dan diperdengarkan untuk menghibur saja. Apabila ada lagu baru atau permintaan dari penyelenggara, NKO berlatih tiga sampai empat kali.
"Rata-rata NKO berlatih lima sampai enam jam sekali latihan," ujar Teguh.